AS semakin bersemangat melakukan latihan di perairan yang menjadi sengketa setelah China mengutuk pelayaran kapal perusak USS John McCain di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai negeri tirai bambu itu.
Sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Pihak AS berdalih bahwa aktivitas tersebut merupakan operasi kebebasan navigasi, yang menjadi misi pertama Angkatan Laut AS sejak Presiden Joe Biden menjabat.
Jalur perairan yang sibuk itu dilalui perdagangan global senilai 5,3 triliun dolar AS setiap tahunnya, dan menjadi salah satu dari sejumlah titik nyala dalam hubungan AS-China.
AS pun membantah habis-habisan klaim teritorial China yang luas di wilayah perairan tersebut.
China dituding telah melakukan militerisasi Laut Natuna Utara dan mencoba mengintimidasi negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yang juga mengklaim perairan dengan sumber daya alam melimpah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional,” ujar Laksamana Muda Jim Kirk, Komandan Nimitz Carrier Strike Grop, seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keberuntungan Hari Ini Rabu 10 Februari 2021, Taurus: Rumit, Tapi Jangan Menyerah
Sementara itu pihak Beijing akan mengambil tindakan tegas terhadap serangan-serangan dari luar.