SERANG NEWS- Belum juga invasi Rusia ke Ukraina berakhir, negeri beruang putih itu kabarnya sudah terlibat ketengangan dengan Jepang.
Ketegangan Rusia dengan Jepang itu juga melibatkan armada tempur kedua negara.
Hal itu ditengarai lantaran aksi nekat helikopter Rusia yang diklaim memasuki wilayah Jepang tanpa izin.
Akibat kejadian itu, Jepang pun melayangkan surat protes diplomatik kepada Rusia pada Rabu 2 Maret 2022 kemarin.
Baca Juga: Dibalik Invasi Militer, Rusia Tunjukan Aksi Kemanusiaan, Berikan 30 Ton Makanan untuk Warga Ukraina
Nota protes diplomatik itu dikirimkan ketika muncul sebuah helikopter Rusia yang dicurigai memasuki wilayah udara utara Jepang.
Dikutip SerangNews.com dari AFP, Kamis 3 Maret 2022, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, bahwa pada Rabu pagi waktu setempat, satu helikopter Rusia yang dicurigai, terbang ke wilayah udara Jepang di lepas pantai utara pulau Hokkaido.
Akibat hal itu, Angkatan Udara Bela Diri Jepang lantas mengerahkan sejumlah jet militer dan mengeluarkan peringatan kepada helikopter Rusia untuk pergi dan menjauh dari wilayah itu.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia kembali Diluncurkan, Kali Ini Menggempur Kota Kharkiv yang Berpenduduk 1,4 Juta
"Aktivitas Rusia yang meningkat di dekat dan di perairan teritorial dan wilayah udara kami mengkhawatirkan."
"Kami mengajukan protes kepada pemerintah Rusia hari ini melalui saluran diplomatik dan menyerukan penghentian tindakan semacam itu," kata Juru Bicara Pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno dalam pengarahan rutin.
Kementerian Pertahanan Jepang pun tengah melakukan penyelidikan terkait helikopter Rusia yang masuk ke wilayahnya apakah terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Sebagai informasi, Jepang bersama dengan negara-negara G7 lainnya, diketahui telah menekan Rusia atas invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Dunia Gempar, Seorang Pengusaha Rusia Bikin Sayembara Berhadiah Rp14,3 Miliar untuk Tangkap Putin
Tekanan yang dilakukan kepada Rusia dengan serangkaian sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia dan ekspor chip.
Hal tersebut sebagai langkah tegas Jepang dalam isu konflik perang Rusia vs Ukraina yang dimulai sejak Kamis 24 Februari 2022 lalu.***