Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium? Begini Hasil Studi Terbaru

25 September 2021, 17:44 WIB
Ilustrasi stop penyebaran virus Covid-19 /Pixabay/@fernandozhiminaicela//

SERANG NEWS - Asal mula Covid-19 masih terus menjadi bahan penelitian atau studi ahli.

Baru-baru ini, ramai teori yang menyatakan bahwa Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium.

Namun, teori itu dipatahkan oleh hasil studi terbaru Covid-19 yang laporan pracetak studinya dirilis via internet.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Terbaru Sabtu 25 September 2021, Meninggal Dunia 123 Orang

"Laporan menyajikan bukti kuat yang mendukung teori 'limpahan alami' asal mula Covid-19, dengan hasil itu sulit disamakan dengan teori 'kebocoran laboratorium'," kata direktur Center for Planetary Health and Food Security di Universitas Griffith, dalam artikel The Conversation yang dikutip dari Antara pada Jumat 24 September 2021.

Studi didasarkan pada pemeriksaan pengurutan genetika secara teliti.

Dari dua garis keturunan awal dari orang-orang yang terinfeksi pada akhir 2019 hingga awal 2020.

Baca Juga: Diduga Terlibat Penipuan CPNS, Anak Nia Daniaty Dilaporkan ke Polisi, Kerugian Mencapai Rp9,7 Miliar

"Seandainya terjadi peristiwa kebocoran laboratorium tunggal, pemisahan menjadi garis keturunan A dan B pasti sudah terjadi setelah kebocoran laboratorium," katanya.

Dalam artikel itu disampaikan, peneliti berharap bisa menemukan sejumlah substansi dari garis keturunan perantara, dengan garis keturunan nukleotida A berada di satu tempat dan garis keturunan nukleotida B berada di tempat lain."

"Namun, jika hampir semua pengurutan gen yang diperoleh dari manusia adalah murni garis keturunan A atau murni garis keturunan B, maka ini menunjukkan bahwa terdapat sedikitnya dua peristiwa limpahan berbeda, baik dari kelelawar langsung atau melalui inang perantara," tuturnya.

Baca Juga: Ini Dia Tampang Pembunuh Prajurit TNI AD Sertu Yorhan Lopo di Cimanggis Depok

"Dan evolusi dari dua garis keturunan terjadi sebelum manusia terinfeksi," tambahnya.

"Karena itu, bukti genetik dengan sangat kuat memperlihatkan bahwa terdapat sedikitnya dua peristiwa limpahan berbeda pada populasi manusia," ujarnya.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler