Link Video Viral Botol Tersebar di Tiktok, Jaringan Perdagangan Manusia Internasional Ridoy Babo Terbongkar

8 Juni 2021, 11:07 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual yang menimpa perempuan Bangladesh. /Pixabay/ninocare//

SERANG NEWS - Perempuan Bangladesh harus menelan pil pahit saat menjadi korban kekerasan menjurus seksual.

Video kekerasan seksual tersebut membuat heboh publik India dan Bangladesh termasuk Indonesia dan tersebar melalui aplikasi Tiktok.

Dalam video tersebut terlihat empat pria dibantu satu teman wanitanya melakukan kekerasan menjurus seksual kepada salah satu perempuan.

Bahkan yang lebih parahnya, dalam video tersebut para pelaku memasukan botol ke dalam vagina sang perempuan malang tersebut.

Kejadian sendiri bermula saat perempuan asal Bangladesh menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Juga: Viral Video Pemerkosaan di TikTok, Begini Perdagangan Perempuan Bangladesh ke India Lewat Medsos

Perempuan asal Bangladesh tersebut, ditawari untuk bekerja di perbatasan antara Negara Bangladesh dan India.

Namun, alih-alih mendapatkan pekerjaan, perempuan tersebut hendak dijual dan dijadikan sebagai pelacur.

Saat hendak mencoba untuk melarikan diri, naas perempuan itu tertangkap kembali oleh kawanan perdagangan manusia itu.

Diketahui kini polisi telah menangkap sebanyak 10 pelaku. Salah satunya artis Tiktok Ridoy Babo.

Polisi Bangladesh menyebut orang-orang yang ditangkap atas penyerangan terhadap seorang wanita Bangladesh di India adalah anggota jaringan perdagangan manusia internasional.

Baca Juga: Link Video Viral Perempuan Bangladesh Digilir 4 Pria Tersebar di Tiktok, Polisi Tangkap 7 Pelaku

Kelompok tersebut dikoordinasikan oleh Rifatul Islam alias Ridoy Babo seorang yang cukup populer di Tiktok.

Menurut Polisi Metropitan Dhaka, anggota kelompok itu, semuanya berusia antara 20 dan 25 tahun, telah memperdagangkan beberapa wanita lain sebelumnya.

“Beberapa penjahat dari barat daya Bangladesh dan beberapa negara bagian India telah menciptakan jaringan perdagangan manusia internasional yang terorganisir ini,” kata Mohammad Shahidullah, wakil komisaris DMP dikutip dari BDNews24.

Dengan jaringan mereka yang membentang hingga Dubai dan tempat-tempat lain di Timur Tengah, kelompok menargetkan para wanita muda.

Terutama mereka yang masih belajar di sekolah dan perguruan tinggi, atau bahkan ibu rumah tangga.

Polisi di India menangkap Ridoy dan lima orang lainnya, termasuk dua wanita.

Baca Juga: Viral Video Perempuan Bangladesh Disiksa Empat Pria dan Satu Wanita, Pelakunya Artis Tiktok Ridoy Babo

Mereka ditangkap setelah video penyerangan terhadap korban berusia 22 tahun menjadi viral di media sosial.

Ridoy dan tersangka lainnya ditembak dalam upaya melarikan diri karena mereka juga menghadapi tuduhan memperkosa korban.

Keenam tersangka juga orang Bangladesh, tetapi mereka tidak memiliki dokumen perjalanan.

DC DMP Shahudul mengatakan Ridoy dan yang lainnya memasuki India secara ilegal, seperti yang mereka lakukan untuk menyelundupkan perempuan.

Baik Ridoy dan korban tinggal di Moghbazar Dhaka, di mana Ridoy adalah wajah yang familiar di aplikasi Tiktok.

Keluarganya mengatakan Ridoy menipunya dengan menjanjikan pekerjaan di Dubai.

Baca Juga: Kronologis Perempuan Bangladesh Diperkosa 4 Pria dan Satu Wanita, Begini Modusnya

Suaminya juga bekerja di Timur Tengah dan mereka memiliki seorang putri berusia 3 tahun.

Ayah korban telah memulai kasus terhadap Ridoy dan orang lain yang tidak dikenal atas tuduhan terkait dengan perdagangan manusia dan pornografi.

Polisi mengatakan sejumlah pemuda yang mencoba menjadi bintang TikTok membuat grup Facebook, yang kemudian digunakan untuk perdagangan manusia dengan dukungan jaringan internasional.

Hampir 800 pria dan wanita muda bergabung dengan pesta biliar di sebuah resor di pinggiran Dhaka di bawah pengawasan administrator grup Facebook pada akhir 2020.

Beberapa anggota kelompok menipu anggota perempuan dengan menjanjikan mereka pekerjaan di mal atau salon di India. Para korban kemudian dipaksa melakukan perdagangan seks.

Polisi mengatakan kelompok itu berbasis di Anandapur Bengaluru, di mana para korban dibius dan dipaksa berpose untuk foto telanjang, yang kemudian digunakan untuk memeras mereka.

Para pedagang kemudian mengirim korban ke hotel untuk perdagangan seks.

Sementara itu, dikutip dari easterneye.biz Para penyelundup di Bangladesh secara tradisional menargetkan orang secara offline.

Tetapi para aktivis mengatakan bahwa mereka telah melihat lonjakan jumlah kasus dalam dua tahun terakhir di mana para korban ditipu melalui orang-orang yang mereka temui di media sosial.

“Kasus ini mengungkap pola rekrutmen baru. Ini memberitahu kita bahwa kita perlu merevisi dan mendesain ulang intervensi anti-perdagangan kita,” kata Tariqul Islam, direktur negara dari Justice & Care nirlaba anti-perbudakan.

“Kita perlu membuat orang lebih berhati-hati tentang siapa yang mereka temui melalui aplikasi,” tambahnya.***

Editor: Kiki

Sumber: BDNews24

Tags

Terkini

Terpopuler