Peraturan adatnya memegang kuat konsep pikukuh (aturan adat yang isi terpentingnya mengatur keapadaan).
Secara mutlak masyarakat urang dangka dalam kesehariannya masih menjaga dan melestarikan tradisi nenek moyangnya dengan baik.
Mereka memegang kepercayaan Sunda Wiwitan, istilah ini sering dikenal dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Artinya, masyarakat di sana mempercayai kekuatan alam dan arwah leluhur, mereka masih menggantungkan kelangsungan hidup nya pada alam.
Masyarakat urang dangka dilarang keras menebang pohon sembarangan karena alam adalah sesuatu yang dianggap sakral bagi mereka.
Masyarakatnya menjunjung tinggi ajaran para leluhurnya, pakaian adat atau baju keseharian tersirat dalam balutan warna putih yang mendominasi.
Simbol dari pakaian yang dikenakan yaitu warna putih melambangkan kesucian budaya yang tidak terpengaruh oleh kebudayaan dari luar.
Masyarakat urang dangka menolak berbagai kemajuan zaman, salah satunya suku ini menutup diri dari dunia luar.
Baca Juga: Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Viral, Begini Sejarahnya dalam Tradisi Nyarang Hujan di Indonesia