Hal itu ditampilkan seusai dengan pakem yang berlaku dalam pementasan wayang di Indonesia.
"Biasanya dalam dunia padalangan kita itu pakemnya Kresna yang berkulit kuning atau keemasan itu dipakainya di dalam padet enam. Kalau yang hitam dipakainya di padet songo (sembilan)," kata Ki Purbo Asmoro dikutip SerangNews.com dari YouTubenya, Jumat 4 Februari 2022.
Baca Juga: Sejarah Wayang dan Macam-macam Wayang di Indonesia
Menurutnya, dalam pewayangan ada tiga padet atau waktu yang digunakan. Pertama padet enam yang dimulai dari pukul 21.00 sampai 00.00.
Kemudian pakem sembilan mulai pukul 00-00 hingga 03.00 dini hari dan paket mayoro mulai pukul 03.00 hingga selesai.
Ki Purbo menjelaskan, sosok Kresna dalam pewayangan Jawa digambarkan sebagai manusia biasa. Hanya saja, ia memiliki kebijaksanaan layaknya Dewa Wisnu.
"Kalau dalam pedalangan kita, Krisna itu manusia biasa yang ketitisan Wisnu, kala-kala (sewaktu-waktu) Wisnu-nya keluar dalam kebijakannya, perilaku dan ucapan," katanya.
Baca Juga: Humoris dan Jenaka Iniloh Sosok Si Cepot Dalam Pagelaran Wayang Golek, Yuk Kenalan
Sementara itu dalam versi India atau dalam kisah Mahabharata, Kresna digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
Dalam wajud manusianya, Kresna digambarkan berkulit gelap atau biru tua. Ia memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak.