Serangan besar Belanda terus dilakukan sehingga berhasil menguasai pusat pertahanan di Kademangan.
Setelah dikuasainya Kademangan membuat pasukan Banten melemah dan mengungsi ke beberapa wilayah yang ada di Bogor.
Pusat pertahanan yang dimiliki Sultan Ageng hanya tersisa di Tirtayasa saja, Belanda pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu lalu Belanda melakukan serangan serentak ke Tirtayasa.
Akirnya pasukan Sultan Ageng tidak bisa mempertahankan Tirtayasa dan berhasil dikuasai oleh Belanda.
Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Arya Purbaya dan pasukannya berhasil menyelamatkan diri setelah sebelumnya membakar Keraton dan bentengnya.
Dari persembunyiannya Sultan Ageng Tirtayasa kembali membangun kekuatan sehingga Belanda sulit menangkap dan menaklukkannya.
Beberapa kali pihak Belanda membujuk Sultan Ageng Tirtayasa agar menghentikan perlawanannya namun hal itu tak didengar dan ditolak mentah-mentah oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
Ia pun tetap melawan dan mengganggu pasukan Belanda secara gerilya, namun akhirnya melalui tipu muslihat Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditangkap Belanda.
Saat itu, melalui tipu muslihat Sultan Haji yang mengutus 52 orang keluarganya untuk bertemu dengan Sultan Ageng dan membujuk untuk kembali ke surosowan.