Familiar Trip to Lebak: Asyiknya Menjelajahi Masyarakat Adat Baduy hingga Museum Multatuli

- 10 November 2021, 14:10 WIB
Peserta Familiar Trip to Lebak sedang mencoba membuat tenun Baduy dipandu perempuan Baduy.
Peserta Familiar Trip to Lebak sedang mencoba membuat tenun Baduy dipandu perempuan Baduy. /SerangNews.com/Ken Supriyono/

SERANG NEWS - Kabupaten Lebak memiliki pesona alam yang indah sebagai destinasi wisata dan keberagaman budaya.

Salah satunya, Masyarakat Adat Baduy yang terkenal dengan keteguhan masyarakatnya dalam menjalankan ajaran para leluhur untuk menjaga keseimbangan hidup dan keserasian alam.

Selain itu, Kabupaten Lebak memiliki jejak peninggalan sejarah, yang salah satunya telah diabadikan menjadi museum, yakni Museum Multatuli.

Menyelami keindahan alam, keberagaman budaya dan warisan sejarah di Kabupaten Lebak, Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama menggelar Familiar Trip to Lebak bersama pelaku wisata, komunitas dan media, pada Senin-Selasa 8-9 November 2021.

Baca Juga: Sebut Suku Baduy Penjaga Paru-Paru Dunia, Erick Thohir Kerahkan BUMN Bantu Masyarakat Adat Baduy

Perjalanan dilakukan dari halaman Dinas Pariwisata Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, dan langsung menuju Desa Adat Baduy atau yang biasa disebut dengan istilah Saba Budaya Baduy.

Selanjutnya, rombangan diajak melihat secara langsung koleksi benda bersejarah di Museum Multatuli yang berada di tangah Kota Rangkasbitung dan pusat Industri Kreatif di Kabupaten Lebak.

Perjalanan panjangg yang cukup melelahkan dari Kota Serang terbayar lunas ketika rombongan memasuki gerbang pintu Desa Adat Baduy Luar di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Peserta Familiar Trip disambut kokolot Masyarakat Adat Baduy Luar di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Peserta Familiar Trip disambut kokolot Masyarakat Adat Baduy Luar di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Para peserta langsung pun disuguhkan pemandangan yang memanjankan mata. Pemukiman yang berjarak sekitar 40 km dari Rangkasbitung menghadirkan deretan rumah panggung yang terbuat dari anyaman bambu dengan keteduhan alam yang melingkupinya.

Baca Juga: 16 Tahun Melukis di Baduy, Pelukis Perempuan Ini Pamerkan Karyanya Bertajuk ‘Gerimis di Tanah Titipan Kanekes’

Setiap langkah dari rombongan Familiar Trip, juga akan disuguhkan dengan ornamen berbagai kerajinan tangan yang dari keulatan tangan orang-orang Baduy.

Bahkan pengunjung bisa menyaksikan secara langsung proses pembuatan tenun khas Baduy yang dikerjakan para perempuan Baduy di teras rumahnya masing-masing.

Tak terkecuali, beberapa orang laki-laki yang sedang mengerjakan pembuatan kerajinan tangan tas Baduy dari anyaman serabut kayu, atau yang dikenal dengan nama 'Tas Koja'.

Setelah melihat langsung keindahan yang di dalam masyarakat Baduy, perjalanan dilanjutkan menuju penginapan di Hotel Bumi katinueng untuk saresehan wisata bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Mengenal Baju Adat Suku Baduy Banten yang Dipakai Jokowi di Sidang Tahunan MPR HUT RI ke-76

Perjalanan kemudian berlanjut dengan mengunjungi koleksi benda-benda bersejarah di Museum Multatuli dan ditutup dengan melihat galeri ekonomi kreatif Kabupaten Lebak.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten M Agus Setiawan mengatakan, kegiatan Familiar Trip to Lebak untuk mempromosikan potensi wisata yang di Banten, khusunya Kabupaten Lebak.

Ia menilai, Banten kaya akan potensi wisata dan keberagaman budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi.

"Harapannya ini bisa meningkatkan wisata kita dalam mendorong kesehahteraan ekonomi masyarakat," katanya saat melepas rombongan.

Baca Juga: Jokowi Kenakan Baju Adat Masyarakat Baduy, Momentum Pemerintah Hapus Istilah Wisata Baduy dengan Saba Budaya

Selain wisata alam, para perserta dapat belajar langsung kebudayaan luhur masyarakat baduy dan sejarah yang di dalam museum.

"Tentu nilai edukasi yang ada di tempat yang akan dikunjungi bisa diinformasikan kepada masyarakat luas sebagai bahan edukasi," ujarnya.

Senada dikatakan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Banten Puti Andam Dewi. Menurutnya, Familiar Fun Trip sebagai langkah pemerintah untuk memperkenalkan kembali potensi yang ada di Banten.

Terlebih setelah sekian lama ditutup lantaran kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Manusia (PPKM) level 4 dan 3.

"Kami berharap ini bisa membangkitkan lagi semangat dan kunjungan wisata yang ada di Banten sehingga kita semua bisa bangkit dari pandemi," ucapnya.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah