Seperti diketahui di Tiongkok terdapat empat musim yang salah satunya adalah musim semi.
Sesuai penanggalan, musim semi di negara tersebut biasa terjadi di bulan Februari sehingga chunjie juga bisa disebut sebagai perayaan menyambut musim semi yang hangat.
Di Indonesia, penamaan chunjie sendiri menjadi tidak tepat karena negara Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim panas dan hujan.
Negara tropis ini tidak mengalami musim semi, sehingga kata chunjie tidak tepat.
Maka, di Indonesia disebut dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Kata Imlek sendiri berasal dari dialek Hokkian yang dalam bahasa Mandarin disebut yin li.
Yin li berarti lunar calendar atau kalender lunar, artinya penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran bulan.
Di negara-negara lain, mereka memiliki istilah masing-masing untuk menyebut nama perayaan Tahun Baru China.
Selain disebut sebagai Imlek, ada sebagian orang yang menyebutnya dengan istilah sincia.