Perbandingan Kresna dan Karna dalam Kisah Mahabharata, dari Kelahiran hingga Kematian

20 Februari 2022, 16:55 WIB
Ilustrasi Kisah Mahabharata Karna vs Arjuna dan Kresna. /Tangkap layar YouTube EHI/

SERANG NEWS – Kresna dan Karna adalah dua tokoh dalam kisah Mahabharata yang sangat sentral.

Kendati dalam perang Mahabharata, Karna dan Kresna dalam dua kubu yang berbeda, keduanya saling hormat satu sama lainnya.

“Kresna dan Karna sangat menghormati satu sama lain. Karna entah bagaimana tahu tentang keilahian Kresna dan menyerahkan dirinya kepada Lila-nya. Sedangkan Karna menyerah kepada Kresna dan memperoleh kemuliaan.

Dilansir SerangNews.com dari HinduFAQs, sebelum perang terjadi, Kresna bertanya kepada Karna bagaimana dia tahu Pandawa akan memenangkan merang Mahabharata.

Baca Juga: Kisah di Balik Kresna Menjadi Kusir Arjuna yang Tanpa Senjata saat Perang di Kuruksetra Mahabharata

Karna menjawab, Kuruksetra adalah ladang pengorbanan. Arjuna adalah imam kepala, Kresna adalah dewa/pendeta yang memimpin. Sedangkan, Karna, Bisma, Guru Drona dan Duryodana adalah korbannya.

Kresna kemudian mengakhiri percakapan menyebut Karna sebagai Pandawa terbaik.

Berikut perbandingan Kresna dan Karna dalam kisah Mahabharata:

Setelah kelahirannya, Kresna diangkut menyeberangi sungai oleh ayahnya, Basudewa untuk dibesarkan oleh orang tua angkatnya Nanda dan Yasoda

Setelah kelahiran Karna, Ibunya Kunti menempatkannya dalam sebuah keranjang ke sungai. Dia dipindahkan ke orang tua angkatnya, Adirata dan Radha, oleh pengawasan ayahnya, Dewa Surya.

Baca Juga: Alasan Kresna Membantu Pandawa Membunuh Karna, Bisma dan Guru Drona dalam Perang Mahabharata

Nama pemberian Karna adalah – Basusena dan Krishna juga disebut – Basudewa

Ibu Kesna adalah Dewaki, Ibu angkatnya Yasoda. Istrinya bernama Rukmini, namun ia dikenang sebagian besar karena lilanya dengan Radha. 'Radha-Kresna'

Ibu kandung Karna adalah Kunti. Bahkan setelah Karna mengetahui itu (diberi tahu Kresna), Karna tidak akan disebut Kaunteya atau Putra Kunti. Melainkan dikenang sebagai Radheya atau Putra Radha. Hingga saat ini, Mahabharata menyebut Karna sebagai 'Radheya'

Kresna diminta rakyat Yadawa menjadi raja. Tapi, Kresna menolak dan Ugrasena adalah Raja para Yadawa.

Baca Juga: Mahabharata: Siapa Karna dan Arjuna dalam kelahiran sebelumnya hingga Pertempuran di Baratayudha

Kresna meminta Karna untuk menjadi Raja Hastinapura sehingga mencegah perang Mahabharata. Kresna berpendapat bahwa Karna adalah kakak tertua Pandawa dan lebih tua dari Yudistira dan Duryodana. Tapi, Karna menolak kerajaan karena prinsip.

Kresna bersumpah kepada Kunti bahwa semua 5 Pandawa berada di bawah perlindungannya.

Karna bersumpah kepada Kunti bahwa ia akan menyelamatkan nyawa 4 Pandawa dan melawan Arjuna. Dalam perang, Karna memiliki kesempatan untuk membunuh Yudistira, Bima, Nakula dan Sadewa pada waktu yang berbeda. Namun, dia menyelamatkan hidup mereka.

Kresna lahir dalam kasta ksatria. Namun ia memainkan peran sebagai kusir Arjuna dalam perang.

Karna dibesarkan dalam kasta suta (kusir). Namun ia memainkan peran sebagai ksatria dalam perang.

Baca Juga: Kutukan Parasurama dan Brahmana kepada Karna yang Terjadi Jelang Kematiannya di Perang Mahabharata

Karna dikutuk gurunya, Parusarama karena menipunya dengan menjadi seorang Brahmana saat datang meminta menjadi muridnya. Kendati, Parasurama dengan Bisma, adalah murid kesayangannya.

Kresna dikutuk sampai mati oleh Gandhari karena dia menilai Kresna membiarkan perang berlangsung, kendati bisa berbuat lebih banyak untuk mencegahnya.

Drupadi menyebut Kresna sebagai sakha (Saudara) dan mencintainya secara terbuka. (Kresna memotong jartnya dari Cakra Sudarsan dan Drupadi segera merobek secarik kain dari sari favoritnya yang dia kenakan, merendamnya dalam air dan dengan cepat melilitkannya di jarinya untuk menghentikan pendarahan.

Baca Juga: Nama Asli Karna dan Nama-nama Populernya dalam Kisah Mahabharata dan Wayang Jawa

Ketika Kresna berkata, ‘itu milikmu, sari favorit’, Drupadi tersenyum dan mengangkat bahunya seolah itu bukan masalah besar. Kresna tersentuh oleh ini, maka ketika Drupadi ditelanjangi Dusasana di aula pertemuan, Krishna dengan magisnya memberi Draupadi sari yang tidak pernah berakhir.

Drupadi mencintai Karna secara diam-diam. Dia naksir secara tersembunyi. Ketika Dusasana menelanjangi Draupadi dari sarinya di aula pertemuan, Karna ikut mencemooh dengan menyebut perempuan yang menikah dengan lima pria sebagai penghibur.

Sebelum perang, Krishna dipandang dengan penuh hormat. Bahkan di antara para Yadawa tahu Kresna itu hebat. Namun, mereka tidak tahu keilahiannya. Sangat sedikit yang tahu pasti siapa Kresna itu. Tapi setelah perang, banyak resi dan orang-orang marah kepada Kresna karena mereka merasa dia dapat mencegah kekejaman dan jutaan kematian.

Sebelum Perang, Karna dipandang sebagai penghasut dan tangan kanan Duryodana yang cemburu pada Pandawa. Setelah perang, Karna dipandang dengan hormat oleh Pandawa, Dhretarastra dan Gandari. Untuk pengorbanannya yang tak ada habisnya, mereka semua sedih karena Karna harus menghadapi penghinaan seperti itu sepanjang hidupnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: HinduFAQs

Tags

Terkini

Terpopuler