Sejarah dan Mitos Valentine: dari Peristiwa St Valentine hingga Festival Kelahiran ‘Eros’ Dewa Cinta

14 Februari 2021, 12:00 WIB
Suasana sendu justru hadir di Hari Valentine, karena harus putus hubungan dengan pasangan. /Pixabay/Miss_Orphelia /

SERANG NEWS – Hari Valentine dirayakan sebagian orang setiap 14 Februari sebagai simbol kasih sayang dan cinta. Banyak versi sejarah dan mitos tentang asal muasal hari Valentine.

Untuk itu, beberapa orang dalam sejarah hari valentine, dipercaya bahwa event ini dirayakan pada pertengahan Februari untuk memperingati hari kematian atau penguburan St. Valentine yang terjadi sekitar 270 Masehi 

Sementara itu, yang lainnya mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan hari raya St. Valentine di tengah-tengah Februari dalam upaya untuk 'mengkristenkan' perayaan pagan Lupercalia.

Baca Juga: Menarik Diketahui, Ini Sejarah dan Mitos Valentine Day yang Dirayakan 14 Februari

Dirayakan pada pertengahan Februari, Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.

Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus pendiri Roma, diyakini telah dirawat oleh serigala betina.

Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan dan seekor anjing untuk pemurnian. Mereka kemudian akan menelanjangi kulit kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, dengan lembut menampar perempuan dan ladang dengan kulit kambing.

Baca Juga: 14 Ucapan Romantis Hari Valentine untuk Kekasih dan Update Status WhatsApp, Facebook dan Instagram Story

Jauh dari rasa takut, wanita Romawi menyambut baik sentuhan kulit tersebut karena diyakini akan membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.

Di kemudian hari, menurut legenda, semua wanita muda di kota akan memasukkan nama mereka ke dalam guci besar. Masing-masing bujangan kota akan memilih nama-nama tersebut dan dipasangkan dengan wanita pilihannya. Pertandingan ini seringkali berakhir dengan pernikahan.

Kemudian upacara Lupercalia selamat dari kebangkitan awal Kekristenan, tetapi dilarang karena dianggap 'tidak Kristen' pada akhir abad ke-5 ketika Paus Gelasius mendeklarasikan 14 Februari Hari St. Valentine. Namun, tidak lama kemudian, hari itu secara definitif dikaitkan dengan cinta.

Baca Juga: BLT Rp 300 Ribu dan Rp 200 Ribu Cair Lagi di Februari 2021, Cek NIK di Situs dtks.kemensos.go.id

Selama Abad Pertengahan, di Prancis dan Inggris diyakini secara umum bahwa 14 Februari adalah awal musim kawin burung, yang menambah gagasan bahwa tengah hari Valentine harus menjadi hari romansa.

Penyair Inggris Geoffrey Chaucer adalah orang pertama yang mencatat Hari St. Valentine sebagai hari perayaan romantis dalam puisinya tahun 1375 berjudul 'Parlemen Foules' yang menulis, 'For this was sent on Seynt Valentyne’s day Whan every foul cometh ther to choose his mate."

Sejak saat itu salam Valentine populer sejak Abad Pertengahan, meskipun tulisan Valentine belum muncul sampai setelah tahun 1400.

Valentine tertua yang masih ada hingga saat ini adalah puisi yang ditulis pada tahun 1415 oleh Charles, Duke of Orleans, kepada istrinya.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Minggu 14 Februari 2021, Andin ke Al: Besok Aku Akan Cabut Gugatan Cerai!

Dia dipenjarakan di Menara London setelah penangkapannya di Pertempuran Agincourt. Salam ini sekarang menjadi bagian dari koleksi manuskrip British Library di London, Inggris.

Beberapa tahun kemudian, diyakini bahwa Raja Henry V menyewa seorang penulis bernama John Lydgate untuk membuat catatan valentine kepada Catherine dari Valois.

Sedangkan terkait Cupid seringkali digambarkan pada kartu Valentine dalam wujud malaikat telanjang yang meluncurkan panah cinta kepada kekasih yang tidak menaruh curiga. Tetapi, Dewa Asmara Romawi ini memiliki akar sejarah juga pada mitologi Yunani yakni Eros, sang Dewa Cinta.

Baca Juga: Sambut Hari Valentine 14 Februari 2021, Film To All The Boys: Always and Forever Rilis Pekan Ini

Kisah kelahiran Cupid atau Eros ini juga berbeda-beda. Ada yang mengatakan ia adalah putra Nyx dan Erebus, yang lainnya mengatakan ia lahir dari Aphrodite dan Ares, yang lain lagi berpendapat ia adalah putra Iris dan Zephyrus atau bahkan Aphrodite dan Zeus.

Menurut penyair Yunani Archaic, Eros adalah seorang abadi tampan yang bermain dengan emosi para Dewa dan manusia, menggunakan panah emas untuk menghasut cinta dan mengarahkan orang untuk menabur kebencian.

Baru pada periode Helenistik ia mulai digambarkan sebagai anak yang nakal dan gemuk seperti populer ditampilkan di kartu Valentine.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: History

Tags

Terkini

Terpopuler