Hikmah Ramadhan 19: Keutamaan Sabar ketika Tertimpa Musibah

- 1 Mei 2021, 04:00 WIB
Ilustrasi sabar.
Ilustrasi sabar. /Dok. Hallo Media/Banny Rachman

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 18: Keutamaan Masjid dalam Kitab Tanqihul Qaul Karya Syekh Nawawi Al Bantani

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sabar adalah ketika pukulan pertama,” (HR. Bazzar dan Abu Ya’la dari Abu Hurairah).

Maksudnya, sabar sempurna yang menimbulkan pahala besar. Maksud pukulan pertama adalah adalah awal musibah. Biasanya awal musibah sangat berat.

Bazzar meriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Sabar adalah ketika awal musibah.” Maksudnya, sabar yang besar pahalanya adalah ketika awal musibah itu terjadi. Sesudah itu musibah tidak terasa berat lagi.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia mengujinya dengan musibah yang tidak ada obatnya. Bila dia sabar, Allah memilihnya. Dan bila dia rela, Allah menjadikannya pilihan.”

Baca Juga: Kiai Sahal, Trah Prajurit Pengawal Khusus Sultan Hasanuddin dan Guru Syekh Nawawi Al Bantani

Maksudnya, menjadikan pilihan adalah memilih dan mencintainya dengan sepenuh hati. Maksud Allah mencintai hamba adalah Dia menghendaki kebaikan kepadanya. Musibah yang tidak ada obatnya, yakni sakit, atau sedih, atau kesempitan, agar menjadi pembersih dosa.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hamba tidak meneguk satu tegukan yang lebih utama di sisi Allah daripada seteguk amarah yang dia tahan karena berharap ridha Allah,” (HR. Ahmad, Thabrani dari Umar).

“Sabar merupakan satu wasiat Allah SWT di bumi. Siapa saja yang menjaganya, maka dia selamat. Siapa saja yang menyia-nyiakan maka dia binasa.”

Maksudnya, selamat dari cela. Binasa yakni dari siksa. Umar RA berkata, kepada seorang laki-laki, ‘Bila kamu sabar, lalu keputusan terjadi sehingga kamu mendapatkan pahala. Bila kamu mengeluh, lalu keputusan Allah SWT terjadi, sehingga kamu berdosa.’

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x