5 Adab Memperlakukan Buku sebagai Sarana Ilmu dalam Adabul Alim Wal Muta’allim karya KH Hasyim Asy'ari

13 November 2021, 12:29 WIB
Ilustrasi adab memperlakukan buku. /Pixabay

SERANG NEWS -  Perlakuan terhadap buku tidak bisa sembarangan. Ada adab yang perlu diperhatikan dalam memperlakukan buku sebagai sarana ilmu pengetahuan.

Salah satunya adab memperlakukan buku sebagaimana dijelaskan KH Hasyim Asya’ri dalam kitab Adabul Alim Wal Muta’allim.

Perintah untuk menuntut ilmu wajib dilaksanakan oleh semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Salah satu tujuannya, untuk mencapai kebahagiaan, keselamatan  dan kesejahteraan di dunia sampai di akhirat.

Baca Juga: Biografi Syekh Nawawi Al Bantani, Ulama Nusantara Yang Menulis 114 Kitab

Disebutkan dalam suatu hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “mencari ilmu diwajibkan bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.” (HR.Buhari)

Proses menuntut ilmu hal yang paling diutamakan adalah adab atau etika, sebagai langkah utama yang harus dilakukan sebelum dan seiring  sejalan dengan kegiatan mencari ilmu. Baik akhlak, adab pada guru, pada ilmu

Berikut 5 ada memperlakukan buku sebagai sarana ilmu pengetahuan menurut KH Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul Alim Wal Muta’allim:

  1. Adab Mendapat Buku

Hendaknya pelajar berusaha memperoleh buku-buku yang dibutuhkannya. Apabila memungkinkan dengan cara membeli.

Baca Juga: Nyi Arnah, Murid Syekh Nawawi Al Bantani dan Ulama Perempuan Pertama Banten yang Mengajar di Mekah

Apabila tidak mampu maka dengan cara menyewa atau meminjam, karena itu semua adalah alat dalam menghasilkan ilmu pengetahuan.

Janganlah menganggap bahwa menghasilkan buku-buku tersebut dan juga banyaknya koleksi-koleksi buku itu sebagian dari ilmu dan mengumpulkannya akan menambah kepahaman. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh pelajar pada masa ini.

  1. Adab Meminjam Buku

Dianjurkan untuk meminjamkan buku pelajaran kepada pelajar lain asalkan tidak saling merugikan.

Hendaknya peminjam merasa berterima kasih kepada yang meminjami buku tersebut, dan tidak boleh berlama-lama meminjam buku tanpa ada kepentingan, sebaliknya dia segera mengembalikan buku itu ketika sudah selesai kebutuhannya.

Baca Juga: Ini Adab-adab yang Dianjurkan di Hari Jumat Berdasarkan Hadis Nabi, Salah Satunya Memakai Pakaian Putih

Orang yang meminjam buku tidak boleh memperindah buku yang dipinjam tanpa seizin pemiliknya, memberinya catatan tambahan, maupun menulisinya di halaman buku tersebut pada bagian kosong di bagian awal maupun akhir, kecuali dia yakin atas kerelaan pemilik buku.

Orang yang meminjam tidak boleh mengotori buku pinjaman, meminjamkan maupun menitipkan buku tersebut kepada orang lain tanpa ada kepentingan darurat.

  1. Adab Mempelajari Buku

Ketika pelajar menyalin atau mempelajari sebuah buku pelajaran, maka tidak boleh meletakkannya di atas lantai dengan posisi terbuka, melainkan meletakkannya di antara dua buku atau dua benda maupun di atas meja belajar agar jilidan pada buku tersebut cepat rusak.

Jika buku tersebut terdapat ayat-ayat Al Quran, hendaknya buku tersebut berada paling atas dari tumpukan semua jenis buku. Dan yang paling utama adalah meletakkan dengan baik mushaf Alquran di tempat yang baik dan bersih.

Baca Juga: 10 Adab Guru saat Mengajar Menurut Imam Nawawi, Salah Satunya Penuh Cinta dan Kasih Sayang

  1. Adab Meneliti Buku

Apabila meminjam sebuah buku atau membelinya, maka telitilah terlebih dahulu pada awalnya, akhirnya, dan tengahnya serta urut-urutannya pada setiap babnya, halaman-halamannya.

  1. Adab Menyalin Buku

Ketika seorang pelajar menyalin buku-buku syari’at islam, sebaiknya dia dalam keadaan suci, menghadap kiblat, suci badan, pakaian dan memakai tinta yang suci. Hendaknya pelajar memulai setiap salinan kita dengan menulis “Bismillahirrahmanirrahim”.

Dan apabila dalam buku di mulai dengan sambutan yang memuat pujian kepada Allah swt serta selawat Nabi saw, penulisan  semua itu setelah basmalah.

Demikian juga pada akhir kitab dan setiap akhir dari bagian buku dan setelah menulis sesuatu pada akhir bagian pertama (Juz 1) atau bagian kedua seumpanya, menulisnya kemudian membacanya.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler