SERANG NEWS – Sosok Nyi Arnah tercatat dalam koloni ulama Banten yang berada di Mekah, sekaligus salah satu murid Syekh Nawawi Al Bantani.
Selain tercatat sebagai murid Syekh Nawawi Al Bantani, Nyi Arnah pun menjadi ulama perempuan pertama Banten yang mengajar di Mekah.
Siapakah sosok Nyi Arnah ini?
Arsip Konsulat Belanda di Jeddah (1873-1950), yang tersimpan di National Den Hag Belanda menyebut, ada 96 ulama Nusantara yang mengajar di Mekah. Dari jumlah itu, 29 di antaranya ulama dari Banten.
“Yang patut dicatat, dua di antaranya adalah ulama perempuan. Seorang dari Bandung bernama Nyi Hj Maryam, dan satu lagi, Nyi Arnah dari Cimanuk, Pandeglang,” demikian tertulis dalam ‘Biografi Ulama Banten Seri 1’ yang disusun Mufti Ali dan tim riset Bantenologi, yang dikutip SerangNews.com, Jumat, 30 April 2021.
Baca Juga: Kiai Sahal, Trah Prajurit Pengawal Khusus Sultan Hasanuddin dan Guru Syekh Nawawi Al Bantani
Laporan itu menyebut, Nyi Arnah menjadi salah satu mata rantai penting dalam transmisi keilmuan tradisional. Terutama, bidang pengajaran qira’at dari periode Syekh Nawawi Al Bantani kepada generasi berikutnya.
“Nyi Arnah mengatasi dahaga dan haus akan ilmu pengetahuan agama dengan langsung meminum dari sumbernya di Mekah.”
Nyi Arnah mendalami ilmu fikih, hadist, tafsir, dan tata Bahasa Arab. Selain juga, ilmu qira’at dan tarekat dari ulama-ulama nomor wahid yang tinggal di Mekah. Sebut saja, Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Abdul Karim Tanara, Syekh Tb. Ismail, KH Ahmad Jaha, Syekh Marzuki, Syekh Arsyad bin Alwan, dan Syekh Arsyad Thawil.