Kapan Lailatul Qadar Datang? Quraish Shihab dan Gus Baha Jelakan Persiapan Sambut Malam Turunnya Al Quran

3 Mei 2021, 02:30 WIB
Foto Ilustrasi Malam Lailatul Qadar. /Pixabay/Erni Abdullah/

SERANG NEWS – Malam Lailatul Qadar menjadi malam istimewa dan sebagai hikmah Ramadhan.

Banyak pendapat menyebut, Lailatul Qadar datang pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, khusunya di malam ganjil. Hanya saja, orang yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar perlu mempersiapkan dirinya.

Muhammad Quraish Shihab dan Gus Baha dalam Inspirasi Ramadhan yang ditayangkan pada akun YouTube Najwa Shihab, yang diunggah Minggu 2 Mei 2021 menjelaskan persiapan malam Lailatul Qadar.

Quraish Shihab menjelaskan dengan mengumpakan malam Lailatul Qadar layaknya kedatangan tamu agung yang harus disambut dengan penuh persiapan.

Baca Juga: Doa dan Dzikir Malam Lailatul Qadar: 10 Kalimat Tasbih agar Doa Terkabul saat Itikaf

“Lailatul Qadar itu tamu agung, dia tidak akan berkunjung ke rumah atau seseorang kalau dia tidak yakin orang ini siap menyambutnya. Tamu agung di airport banyak yang menyambut, tapi tidak semua orang dia sapa, tidak orang dia lihat, apalagi dia kunjungi rumahnya,” katanya.

Jadi orang yang dikunjungi Lailatul Qadar, lanjutnya, orang yang siap untuk dikunjungi.

“Persiaan selama ini terkadang terlambat. Kita baru (persiapan-red) malam Lailatul Qadar, pas malam 27 Ramadhan. Padahal semestinya sebelumnya,” sambung penulis Tafsir Al-Misbah itu.

Quraih Shibab Kembali memberikan ungkan, jika bulan Rajab itu menanam, bulan Sya’ban itu menyiram, dan bulan Ramadhan itu panen.

“Ini mau panen tidak siap. Jadi harus disiapkan hati sejak semula. Kita mempersiapkan Lailatul Qadar itu sebelum Ramadhan,” ujarnya.

Baca Juga: Doa Nuzulul Qur'an Lengkap Arab dan Latin Beserta Artinya

Malam Lailatul Qadar itu, lanjutnya, salaamun hiya hatta mathla'il fajri. “Harus damai hati anda, damai dengan diri anda, damai dengan orang lain, dan sebagainya. Karena ia (Lailatul Qadar-red) tidak datang pada orang yang tidak damai,” kata ahli Quran kelahiran 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan itu.

Gus Baha menambahkan, ada tradisi di Pondok Pesantren yang mulai malam 17 Ramadhan sudah banyak mengadakan Nuzulul Quran hingga malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan.

“Meski malam Lailatul Qadar cuma sehari, tapi kebaikan tidak boleh terbatas. Sehingga tanda kutip, agak diakali. Tapi ini tetap baik, ibadah itu enggak ada ruginya, mau dapat Lailatul Qadar atau enggak. Jadi ikhtiar tadi tetap bagus,” katanya.

Quraish Shihab membenarkan. Menurutnya, Allah memberikan anugerah tidak hanya di malam Lailatul Qadar saja. Akan tetapi banyak anugerah lain yang diberikan Allah kepada hambanya yang takwa, baik yang diminta atau tidak diminta.

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 18: Keutamaan Masjid dalam Kitab Tanqihul Qaul Karya Syekh Nawawi Al Bantani

“Tidak dapat Lailatul Qadar, ada yang lain. Makanya seperti yang dikatakan Gus Baha, kiai-kiai di pesantrean menyiapkan diri dengan kebaikan,” ucapnya.

“Karena engga rugi. Bahkan sekadar iman akan wujudnya Lailatul Qadar, itu akan menambah kebaikan,” ucap Gus Baha menambahkan penjelasan Quraish Shihab.

Hanya saja, untuk mendapatkan Lailatul Qadar, lanjut Gus Baha, harus tetap dipersiapkan sejak awal. Bahkan sebelum bulan Ramadhan.

“Di mana-mana, nyari itu harus ada persiapan seperti yang dikatakan Pak Quraish Shihab tadi. Kalau enggak persiapan namanya penunggu, bukan pencari,” ujar pria dengan nama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim itu.

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 16: Keutamaan Malam Nuzulul Quran atau Hari al-Quran Diturunkan

“Artinya, bagi orang yang menari Lailatul Qadar mulai malam 20, tidak menafikan persiapannya sejak tanggal 1 bahkan mulai Rajab tadi. Jadi tidak saling bertentangan,” kata Gus Baha lagi.

Yang lebih penting lagi, lanjut Gus Baha, sebagaimana Nabi Muhammad telah mencontohkan lewat amal sholeh. Memaknai bulan puasa Ramadhan dengan melakukan amal kebaikan.

“Rasul sering mencontohkan, jangan ngarasani (bergunjing), jangan berdosa saat Ramadhan, kita enggak ngosip, dan fitnah. Makanya, perhitungannya harus matang apa artinya Ramadhan dan mana hal yang haram. Berprasangka baik, instropeksi diri dan mengaharap ridho Allah itu persiapan yang penting,” jelasnya.

Istilah al-Quran, sambung Quraish Shibah menambahkan, itu amal sholeh. Kegiatan penggunaan daya yang bermanfaat.

“Memberi muka orang itu juga amal sholeh. Jadi semua kegiatan yang bermanfaat untuk diri, mansyarakat, itu semua bisa mendekatkan diri seseorang kepada Allah SWT, bukan hanya sholat dan baca al-Quran,” ujarnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler