Network
Dwins juga mengatakan angka kekerasan seksual semakin tinggi, dan hampir terjadi di setiap lini, bahkan terkjadi di intansi Pemerintahan.
Baca Juga: Terobos Palang Pintu Kereta, Mobil Ertiga Ini Terpental Ditabrak Kereta Barang
"Kekerasan seksual di tahun 2021 sangat marak terjadi baik diranah privat maupun publik, dan hampir menyeluruh di segala bidang seperti pendidikan, kemasyarakatan, bahkan sampai ranah agama," ucapnya.
Dwins juga menyayangkan payung hukum yang ada yaitu RUU TPKS, masih menjadi angan-angan dan gagal dibahas oleh DPR.
"RUU TPKS sebagai payung hukum atas usulan DPR ternyata gagal dibahas dalam rapat Badan Musyawarah, harusnya hal tersebut menjadi titik akhir pembahasan sebelum masuk ke rapat paripurna," ucap Sarinah Dwins.
Hal ini menjadi pukulan keras bersama, bahwasanya Indonesia tidak ramah terhadap perempuan, payung hukum yang ada saat ini belum ada yang dapat memberikan penanganan terhadap korban kekerasan.***
