"Dulu saya bisa bawa ribuan, sekarang saya bawa cuma sekitar 200 ekor. Yang dibawa berjualan ini paling cuma 50 ekor, ini juga belum abis. Sisanya itu saya simpan di rumah, kan deket rumah saya di belakang vihara ini doang," kata Roni.
Bahkan Roni mengaku, jika masa pandemi Covid-19 turut membuat dirinya kerap merasakan rugi saat berjualan burung pipit. Sebab, pakan burung yang mulai melonjak menjadi penyebab disaat kesulitan saat akan menjual.
"Duh ini (burung pipit) saya juga dapat beli. Kalau ga kejual itu rugi, mahal berasnya. Kan kita ngasih makannya beras. Belum kalau ada yang mati. Makanya sekarang kalau beli ga pernah banyak. Ga jualan ya gimana, kayak ada pekerjaan lain aja," tandasnya.***