Suweg, Tumbuhan Mirip Bunga Bangkai yang Muncul Saat Musim Penghujan di Kota Serang

16 November 2020, 21:55 WIB
Tumbuhan Suweg yang tumbuh di kebun warga Taktakan, Kota Serang /Serangnews/

SERANGNEWS.COM -  Suweg yang merupakan tanaman anggota marga Amorphophallus tumbuh di kebun milik warga Kampung Soyog, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.

Uniknya, tanaman yang masih masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa dan iles-iles justru tumbuh hampir di tiap tahun atau memasuki musim penghujan.

Tampak 3 batang suweg tumbuh di kebun milik warga tidak jauh dari pemukiman. Tepatnya berada dipinggir jalan menuju Kelurahan Taktakan.

Baca Juga: Perankan Aldebaran, Arya Saloka Jadi Idola Baru Kaum Hawa, Berikut 5 Faktanya

Dengan kondisi 2 batang terlihat masih segar dengan tinggi sekitar 35 centimeter dan mekaran kelopak mencapai 30 centimeter, sementara 1 lainnya sudah mulai layu dan menghitam.

Ketiga suweg tersebut tumbuh tepat di sekitar lokasi bekas sisaan bakaran sampah milik warga dengan masing-masing hanya berjarak sekitar 1 meter.

Warga sekitar, Eliyah mengatakan, jika tumbuhnya suweg di kebun warga yang berada tepat didepan rumahnya bukan kali pertama terjadi.

Baca Juga: Gagal Salip dari Kiri, Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas

Menurutnya hal itu sudah menjadi hal rutin saat memasuki musim penghujan. Namun, ia pun cukup heran dengan tumbuhnya bunga bangkai suweg hingga sekaligus 3 batang tersebut.

"Iya biasa tumbuh disitu tiap tahun. Kalau musim hujan aja biasanya ada. Tapi biasanya satu. Itu tumbuhnya ga pernah jauh, pasti disekitaran situ (kebun) aja. Tapi kalau ini tiga sekligus, biasanya ga pernah," ucapnya kepada awak media, Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Tambah 15 Kasus Baru, Kota Serang Kembali Laporkan Satu Pasien Bayi dan Lima ASN Positif Corona

Lokasi kebun tempat suweg tumbuh yang berada hanya sekitar 20 meter dari rumahnya, diakui Eliyah, cukup membuat dirinya merasa terganggu dengan aroma bau busuk yang dikeluarkan oleh tumbuhan suweg tersebut. Meski hal itu terjadi hanya saat waktu-waktu tertentu.

"Iya bau banget, kayak bau bangkai gitu. Itu biasanya sore. Apalagi kalau ketambah ada angin, itu bau banget kesini (rumahnya)," ungkapnya.

Meski begitu, disampaikan Eliyah, jika dirinya maupun warga sekitar tidak pernah punya keinginan untuk menebang tumbuhan suweg tersebut.

Sebab, dirinya memaklumi dengan kondisi suweg yang diketahui jenis bunga bangkai yang merupakan tumbuhan langka.

"Enggak pernah (ditebang), biarin aja namanya juga bunga bangkai kan katanya, kan tumbuhan langka juga katanya itu," ujarnya.

"Itu tumbuhnya sepanjang musim hujan doang, kalau kemarau mah gak ada," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kepala BKSDA Jawa Barat Wilayah I Serang, Andre Ginson mengatakan, jika tumbuhnya suweg di pekarangan rumah atau kebun milik warga merupakan hal yang biasa terjadi. Terlebih jika sudah memasuki musim penghujan.

Tumbuhnya suweg, ujar dia, tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Namun, aroma bau busuk yang dikeluarkan oleh suweg dinilai cukup mengganggu bagi warga yang berada tidak jauh dari lokasi tumbuhnya suweg.

"Ga berdampak negatif, cuma aroma baunya aja paling cukup mengganggu. Tapi itu proses alamiah, merupakan fase generatif suweg mengeluarkan aroma bau untuk memancing lalat. Karena lalat-lalat itu membantu penyerbukan pada suweg," jelasnya.

Saat disinggung berapa besar kemungkinan suweg bisa tumbuh ditempat semula. Dikatakan Andre, jika dirinya belum mengetahui pasti terkait kemungkinan tersebut. Namun menurutnya, biasanya suweg bakal tumbuh kembali akan berjarak sekitar 100 meter dari lokasi semula.

"Belum ada penelitian, biasanya jarang tumbuh ditempat yang sama. Biasa tumbuh dengan jarak 100 meter dari lokasi semula," tukasnya.***

Editor: Adi R

Tags

Terkini

Terpopuler