Memakan Korban Ratusan Orang Meninggal, IPW Minta Kapolri Copot Kapolres Malang dan Pidanakan Panpel

- 2 Oktober 2022, 19:00 WIB
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. /PMJ News

SERANG NEWS - Memakan korban ratusan orang meninggal, IPW minta Kapolri copot Kapolres Malang dan pidanakan panpel pertandingan.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk copot jabatan Kapolres Malang.

Hal itu dilakukan usai tragedi Kanjuruhan Malang yang menyebabkan kurang lebih 182 orang meninggal pasca pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya. 

Baca Juga: Imbas Kerusuhan Malang, Laga Persib vs Persija Resmi Ditunda, Tiket Masih Bisa Digunakan 

Baca Juga: PSSI Hentikan BRI Liga 1 Akibat Kerusuhan Malang, Bagaimana Laga Persib vs Persija? Ini Pengumumannya

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan Kapolri harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Karena ia yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya.

Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan. 

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Versi Supoter Aremania, 127 Korban Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

IPW juga meminta penghentian sementara seluruh kompetisi liga ini sebagai bahan evaluasi PSSI.

Disamping, menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola.

Secara khusus, IPW menyatakan penggunaan gas air mata di stadion sepak bola telah dilarang FIFA.

Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b. 

Baca Juga: Update Terbaru Kerusuhan di Kanjuruhan Usai Laga Arema FC Persebaya, Berapa Korban Meninggal, 13 Mobil Rusak

"Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang," ungkap Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya, Minggu 2 Oktober 2022.

Dia juga meminta jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini harus diusut tuntas pihak kepolisian.

"Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja," tukasnya dikutip dari PMJ News.***

Editor: Kiki

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x