Network
SERANG NEWS- Kabar Chelsea diambang kebangkrutan mencuat belakangan ini? Lalu benarkah demikian.
Terbaru dikabarkan kalau manajemen The Blues sampai tak sanggup untuk membeli bensin bus tim.
Kondisi itu semakin memprihatinkan, saat pemerintah Inggris melayangkan sangsi pada Roman Abramovich.
Terbaru, dikutip SerangNews.com dari The Athletic, Sabtu 12 Maret 2022, kartu kredit perusahaan Chelsea dibekukan pemerintah Inggris yang berakibat manajemen The Blues sampai tak sanggup membeli kebutuhan transportasi seperti bensin untuk bus tim pada laga tandang.
Baca Juga: 5 Sanksi Pemerintah Inggris Kepada Roman Abramovich, Penjualan Chelsea Ditangguhkan
Padahal sebelumnya dikabarkan kalau pemerintah Inggris menjanjikan lisensi spesial kepada Chelsea agar klub berjalan sebagaimana mestinya.
Terpisah, situasi yang terjadi pada Chelsea saat ini tentu membuat gelisah pelatih The Blues, Thomas Tuchel.
Tuchel berharap agar pemerintah Inggris dapat segera memberikan solusi pada penderitaan yang tengah dialami Chelsea saat ini.
“Ada negosiasi dan pembicaraan tentang lisensi, saya berharap kepada semua orang yang bertanggung jawab di pemerintahan agar menemukan solusi supaya kami tetap bisa melanjutkan musim ini,” kata Tuchel kepada The Daily Star dikutip SerangNews.com, Sabtu 12 Maret 2022.
Baca Juga: Roman Abramovich Kena Sanksi Pemerintah, Chelsea Tidak Bisa Jual dan Kena Imbas Begini
Sebagai informasi dengan adanya kesulitan keuangan yang dialami Chelsea saat ini, The Blues akan menjamu Newcastle United pada Minggu 13 Maret 2022.
Begitu juga dengan laga tandang kontra Lille pada leg kedua 16 besar Liga Champions pada Kamis 17 Maret 2022.
Untuk bertanding di leg kedua Liga Champions itu, Chelsea harus mengeluarkan biaya perjalanan ke Prancis untuk melakoni laga tandang kontra Lille yang kabarnya manajemen klub sudah membayar biaya perjalanan sebelum sanksi Abramovich dijatuhkan.
Sebelumnya dikutip dari Reuters, bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan tak ada tempat yang aman bagi mereka yang mendukung serangan Rusia ke Ukraina.
"Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada Reuters.
"Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tidak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan bersikap tegas dalam mengejar mereka yang mendukung perang, pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan secara ilegal negara sekutu berdaulat," tambah Boris Johnson.***
