7 Fakta dan Rekor di Balik Indonesia Juara Thomas Cup 2020 setelah 19 Tahun Puasa Gelar

- 18 Oktober 2021, 15:34 WIB
7 fakta dan rekor Indonesia juara Thomas Cup 2020.
7 fakta dan rekor Indonesia juara Thomas Cup 2020. /Instagram Hendra Setiawan /

SERANG NEWS - Keberhasilan tim badminton Indonsia meraih juara Thomas Cup 2020 mencatatkan rekor dan fakta menarik setelah penantian 19 tahun puasa gelar.

Tim badminton Indonesia juara Thomas Cup 2020 setelah mengalahkan China di babak final, di Ceres Arena, Aarhus Denmark, Minggu 17 Oktober 2021.

Tim yang dikapteni Hendra Setiawan berhasil menang atas China dengan skor 3-0 melalui pertandingan yang dimulai duel antara Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guang Zu.

Kemenangan Ginting dilanjutkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie di partai kedua dan ketiga final Thomas Cup 2020.

Baca Juga: Fakta Menarik Hendra Setiawan, Kapten Tim Indonesia Juara Thomas Cup 2020 dan Rekor di Major Events Badminton

Keberhasilan Indonesia menjadi juara Thomas Cup 2020 mengukuh rekor menjadikan tim Merah Putih mengakhiri puasa gelar setelah 19 tahun sekaligus sebagai tim paling banyak meraih juara.

Berikut fakta-fakta di balik keberhasilan tim badminton Indonesia menjadi juara Thomas Cup 2020

1. Akhir Puasa Gelar 19 Tahun

Tim badminton Indonesia terakhir kali meraih juara Thomas Cup pada 2002. Kalau itu, Indonesia menang dari Malaysia dengan skor 3-2 di Guangzhou, China.

Akun Instagram Fajar Alfian langsung dibanjiri ucapan selamat usai mengunggah foto saat mengangkat trofi Piala Thomas.
Akun Instagram Fajar Alfian langsung dibanjiri ucapan selamat usai mengunggah foto saat mengangkat trofi Piala Thomas. Instagram @fajaralfian95

Setelah itu, Indonesia harus puasa gelar selama 19 tahun sampai akhirnya menjadi juara Thomas Cup 2020.

Baca Juga: Kalahkan China di Final, Indonesia Juara Piala Thomas Cup 2020

Selain puasa gelar selama 19 tahun, tim badminton Indonesia juga kesulitan menembus babak final. Sebelum tahun, pada 2016, Indonesia masuk final. Tapi dikalahkan Denmark dengan skor 3-2.

2. Rekor Juara Terbanyak

Selain mengakhiri puasa gelar, diraihnya juara Thomas Cup 2020 mencatatkan Indonesia sebagai juara terbanyak dengan total 14 kali.

Bahkan pada dekade 1994-2002, Indonesia sangat mendominasi dengan raihan lima kali berturut-turut menjadi juara.

Secara keseluruhan, Indonesia juara Thomas Cup dilakukan pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, 2020.

Baca Juga: Kemenpora Perpanjang Puasa Bendera Merah Putih Berkibar di Thomas Cup, Taufik Hidayat Sentil Kinerja KONI-KOI

Sementara di urutan kedua terbanyak adalah China dengan 10 kali juara. Disusul Malaysia lima kali, lalu Denmark dan Jepang masing-masing satu kali.

3. Rekor Hendra Setiawan

Juara Thomas Cup 2020 menjadi catatan rekor tersendiri bagi Hendra Setiawan sebagai kapten tim badminton Indonesia.

Kendati tak dimainkan sejak awal turnamen, Hendra menjadi penyanggah mental bagi para juniornya. Ia juga tercatat sebagai pebulutangkis paling senior dengan usia 36 tahun.

Kapten tim Indonesia Hendra Setiawan mengakat tropi Thomas Cup 2020.
Kapten tim Indonesia Hendra Setiawan mengakat tropi Thomas Cup 2020.

Hendra Setiawan harus menunggu dan melewati tujuh kali gagal sampai akhirnya bisa mengangkat tropi Thomas Cup.

Raihan ini sekaligus melengkapi gelar Major Event Titles Badminton dunia yang sudah lebih ia torehkan, baik bersama Markis Kido atau Mohammad Ahsan.

Baca Juga: Update Ranking BWF PASCA Indonesia Juara Thomas Cup: Ganda-Tunggal Ini Meroket, Bukan, Ginting dan Jojo!

Selain Thomas Cup 2020, Hendra sudah menyandang gelar mayor bergensi seperti World Championships 2007, Olympic Games 2008, World Championships 2013, World Championships 2015 dan World Championships 2019.

4. Para Pemain Debutan

Selain membawa pemain unggulan, Indonesia juga membawa sejumlah pemain debutan dalam Thomas Cup 2020. Bahkan, mereka ikut serta memberi sumbagsih dalam keberhasilan Indonesia.

Mereka adalah Shesar Hiren Rhustavito yang dua kali menjadi penentu kemenangan Indonesia saat hadapi China Taipe dan Thailand.

Chico Aura Dwi Wardoyo yang sempat turun di partai fase grup Indonesia vs Aljazaer dan berhasil meraih kemenangan.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Thomas 2020, Ternyata Ini Hadiah yang Didapat Ginting Dkk JUARA!

Kemudian pasangan muda Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang juga memberi kemenangan saat Indonesia berjumpa dengan Aljazaer.

5. Kebangkitan Minions

Salah satu yang menarik dalam Thomas Cup 2020 adalah bangkitnya pasangan ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamoljo.

Pasangan berjuluk Minions ini sempat terpuruk usai gagal di perempat final Olimpiade Tokyo yang kalah dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Bahkan, mereka kembali kalah dari Aaron/Soh di perempat final Piala Sudirman 2021 sekaligus membuat langkah Indonesia terhenti  di perempat final.

Namun, performa mereka kembali ketika dua kali diturunkan untuk mengadapi Malaysia dan Denmark.

Minions berhasil revans dari Aaron/Soh dan sekaligus menyumbang poin untuk langkah Indonesia melaju ke semifinal. Lalu, di semifinal Minions kembali ikut menyumangkan poin dalam kemenangan Indonesia atas Denmark sekaligus membawa Tim Garuda ke final Thomas Cup 2020.

6. Indonesia Bangkit dari Keterpurukan

Indonesia digadang-gadang menjadi tim favorit juara dengan sejumlah pemain unggulan di Piala Sudirman 2021.

Secara mengejutkan Indonesia gagal dan terhenti di perempat final oleh Malaysia dengan skor 2-3. Bahkan, kegagalan itu lantaran pemain unggulan seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Minions gagal mendulang poin.

Namun di Thomas Cup 2020 mereka bangkit. Ginting berhasil membalas kekalahan atas Lee Zii Jia dan Minions atas Aaron/Soh. Kebangkitan itu membuat tim Indonesia menang 3-0 atas Malaysia.

Kebangkitan juga saat Indonesia menghadapi tuan rumah Denmark di semifinal. Denmark pada final Thomas Cup 2016 mengalahkan Indonesia dengan skor 2-3.

Indonesia sempat tertinggal 0-1 usai kekalahan Ginting dari Viktor Axelsen di partai pertama semifinal Thomas Cup 2020.

Marcus/Kevin kemudian menyamakan skor di partai kedua. Selanjutnya, Jonatan Christie mengembalikan keadaan sampai akhirnya pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengunci kemenangan Indonesia untuk memastikan tiket ke babak final Thomas Cup 2020.

7. Bendera Merah Putih Tidak Bisa Berkibar

Indonesia bersuka cita atas raihan juara Thomas Cup 2020. Sayangnya, bendera Merah Putih tidak bisa dikibarkan di Ceres Arena, Aarhus Denmark.

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 tanpa pengibaran bendera Merah Putih
Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 tanpa pengibaran bendera Merah Putih Instagram/@badminton.ina

Hal ini lantara Bandan Anti Doping Dunia atau WADA sedang memberikan sanksi Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) Indonesia dinyatakan tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia.

Kendati masih bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya, bendera Merah Putih tidak bisa berkibar dan harus diganti dengan bendera PBSI.

Itulah 7 fakta di balik keberhasilan Indonesia menajdi juara Thomas Cup 2020 dengan mengalahkan tim China di babak final.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x