Gagal Juara dan Jatuh Mental Dibully Netizen, Jonatan Christie Ungkap Ingin Berhenti dari Bulutangkis

25 Oktober 2021, 20:20 WIB
Jonatan Christie ungkap rasa ingin berhenti dari bulutangkis. /Instagram @jonatanchristieofficial/

SERANG NEWS - Jonatan Christie, menjadi salah satu pebulutangkis yang namanya kerap perbicangan publik.

Baik itu saat Jonatan Christie menjadi juara atau gagal menjadi juara dalam turnamen bulutangkis yang diikuti.

Belum lama ini, Jonatan Christie berhasil membawa tim badminton Indonesia juara Thomas Cup 2021. Bahkan, ia menjadi pemain penentu di babak final saat Indonesia kalahkan China 3-0.

Sayangnya beberapa hari kemudian, Jonatan Christie gagal menjadi juara Denmark Open 2021. Langkahnya terhenti di babak perempat final saat bertemu Kento Momota.

Baca Juga: Cedera Pinggang saat Lawan Kento Momota, Jonatan Christie Terhenti di Perempat Final Denmark Open 2021

Lebih menyakitkan lagi, Jonatan Christie gagal melanjutkan permainan karena mengalami cedera pinggang.

Akibat cedera tersebut, pebulutangkis kelahiran 24 tahun itu tidak akan bisa mengikuti Prancis Open 2021 pada 26 Oktober 2021 ini.

Kegagalan semacam itu sebernarnya bukan sekali pernah dialami Jonatan Christie. Bahkan, kondisi itu pernah membuat mentalnya jatuh dan ingin berhenti dari bulutangkis.

Baca Juga: Update Rangking BWF Usai Denmark Open 2021, Viktor Pepet Momota, Ini Rangking Ginting dan Jonatan Christie

Pengalaman itu diungkapkan Jonatan Christie pada 2017 silam. Kala itu, ia gagal dalam turnamen New Zealand 2017.

Padahal sebelum pertandingan dimulai, dia sudah mempersiapkan diri, dari segi fisik, mental, hingga pikiran.

"Sampai hari H tiba, saya ngerasa ini bukan performa saya, dan saya merasa down gitu dan apa yang saya latih benar-benar tidak keluar sama sekali di pertandingan New Zealand," kata Jonatan Christie yang lansir SerangNews.com dari kanal YouTube Aku dan Sebuah Cerita yang diunggah pada 7 September 2018.

Baca Juga: Prancis Open 2021 Berpotensi Final All Indonesia, tapi The Daddies vs The Babbies akan Bentrok di Awal

Mentalnya Jonatan Christie semakin jatuh karena bullyan netizen yang menimpa dirinya. Seolah-olah, semua harapannya sirna seketika.

"Saya sempat bilang ke papa, mama, pelatih, apa saya sudah mau berhenti saja atau mau stop gitu karena memang bukan kegagalan di situ saja, sebelum-sebelumnya sudah banyak kegagalan seperti itu," ujarnya.

"Terlebih ada yang komentar, cuma ingin jalan-jalan doang, ngabisin duit negara lah, apalah, dan segala macam," sambung pria yang akrab disapa Jojo itu.

Jojo mengaku sudah berjuang keras dari persiapan jelang pertandingan sampai saat berada di lapangan. Namun, ada kalanya faktor non-teknis membuatnya tak bisa meraih kemenangan.

Baca Juga: Line Up Pebulutangkis Indonesia di Prancis Open 2O21, Tanpa Ginting, Jonatan dan Greysia/Apriyani

"Kenapa kok orang sudah berusaha mati-matian, kenapa gak dikritik yang memotivasi gitu. Dan di situ, saya merasa seolah-olah besok kiamat, padahal besok itu masih ada kesempatan yang akan datang," ujarnya.

Fatalnya, lanjut Jojo, jika atlet kehilangan kepercayaan diri. Sebab, itu akan merusak segala yang telah dipersiapkan.

"Benar-benar gak percaya sama diri sendiri. Sebenarnya kalau di bulutangkis itu kalau sudah gak percaya sama diri sendiri itu sudah paling fatal," katanya.

"Karena kalau kita sudah tidak percaya sama diri sendiri semua bisa kacau, dari segi mental, teknik, semua bisa kacau, dan itu benar-benar saya kaya ngerasa nyalahin diri sendiri, saya enggak tahu harus ngelakui apa-apa lagi," sambungnya lagi.

Kendati pernah berada di fase terjatuh, Jonatan Christie bisa kembali bangkit. Tahun 2017 ia berhasil menjadi juara Asean Game di Indonesia. Tak terkecuali saat sukses hantarkan Indonesia juara Thomas Cup 2020 di Denmark.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler