SERANG NEWS - Sebanyak 12 klub top Eropa sepakat untuk membuat kompetisi baru bernama European Super League (ESL).
European Super League sendiri dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa sepanjang musim.
European Super League juga akan menciptakan format bagi klub dan pemain top untuk bersaing secara teratur.
Selain itu, wabah pandemi telah menunjukkan visi strategis dan pendekatan komersial yang berkelanjutan.
Baca Juga: Disaksikan Airin, Polres Tangsel Musnahkan 4 Ribu Botol Miras Berbagai Merek
Baca Juga: Coki Pardede Beri Rice Cooker ke Pemilik Warteg yang Digerebek Satpol PP di Kota Serang
Maka European Super League diperlukan untuk meningkatkan nilai dan dukungan demi kepentingan seluruh piramida sepakbola Eropa.
Presiden Real Madrid Florentino Perez yang juga ketua pertama European Super League mengatakan sepakbola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari empat miliar penggemar.
"Dan tanggung jawab kami sebagai klub besar adalah menanggapi keinginan mereka," katanya.
“Kami akan membantu sepak bola di setiap level dan membawanya ke tempat yang selayaknya di dunia," tegasnya dikutip dari laman resmi The Super League.
Sementara itu, Wakil Ketua European Super League Andrea Agnelli menuturkan 12 klub pendiri mewakili miliaran penggemar di seluruh dunia dan 99 trofi Eropa.
"Kami telah bersatu pada saat kritis ini, memungkinkan kompetisi Eropa untuk diubah, menempatkan permainan yang kami sukai pada pijakan yang berkelanjutan untuk masa depan jangka panjang," ujarnya.
"Meningkatkan solidaritas secara substansial, dan memberi penggemar dan pemain amatir aliran reguler yang akan menumbuhkan minat mereka pada permainan sambil memberi mereka model peran yang menarik," tambahnya.
Wakil Ketua Manchester United Joel Glazer menyebut dengan menyatukan klub dan pemain terhebat di dunia untuk bermain satu sama lain sepanjang musim akan jadi babak baru sepakbola Eropa.
"Memastikan kompetisi dan fasilitas kelas dunia, dan meningkatkan dukungan finansial untuk piramida sepak bola yang lebih luas," ujarnya.***