SERANG NEWS - Legenda Sepakbola Italia Paolo Rosi dikabarkan meninggal dunia pada usia 64 Tahun.
Kabar tersebut diumumkan oleh presenter RAI Sport Enrico Varriale, rekan kerja Rosi di RAI.
Diketahui dalam beberapa tahun terakhir ini Rossi bekerja di RAI sebagai pakar Sepakbola.
"Berita yang sangat menyedihkan, Paolo Rossi telah meninggalkan kami," tulis Varriale.
Baca Juga: Jadwal Liga Europa Live SCTV, Ada Sparta Praha vs AC Milan
Baca Juga: Sama-sama Mandul, Inter Milan dan Shakhtar Donetsk Kompak Terdepak Dari Liga Champions
Momen tak terlupakan dari mendiang Paolo Rosi yang membuat kami jatuh cinta adalah pada musim panas 1982 saat membawa Italia juara piala dunia.
"Paolo Rosi merupakan rekan kerja yang berharga dan kompeten di RAI selama beberapa tahun terakhir.
"RIP, sayang Paolo," ucapnya seperti dikutip Serangnews.com dari Football Italia, Kamis 10 Desember 2020.
Baca Juga: Dua Gol Benzema Bawa Real Madrid Lolos 16 Besar Liga Champions dengan Status Juara Grup
Istri Rossi, Federica Cappelletti, mengonfirmasi berita itu di media sosial, diikuti oleh rekannya di RAI, Varriale.
Selama karirnya, Rosi bermain untuk Juventus, Como, Vicenza, Perugia, Milan dan Hellas Verona hingga pensiun pada tahun 1987.
Rosi mencatatkan namanya di buku sejarah saat menjadi pahlawan Italia di Piala dunia 1982.
Dia mencetak 20 gol dalam 48 caps bersama Azzurri, termasuk enam gol dalam perjalanan menuju trofi piala dunia 1982 di Spanyol.
Baca Juga: Pecundangi Ajax di Johan Cruijff Arena, Atalanta Lolos 16 Besar Liga Champions
Hattricknya saat mengalahkan Brasil 3-2 sangat legendaris, diikuti dengan dua gol lawan Polandia di semifinal dan mencetak gol dalam kemenangan 3-1 melawan Jerman Barat di partai final.
Eksploitasi ini memungkinkan dia memenangkan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1982 dan Ballon d'Or 1982 sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun itu.
Rossi adalah Top Scorer Serie A pada 1977-78 dengan 24 gol, memenangkan Piala Winners pada 1984, Piala Super UEFA pada 1984-85, Piala Eropa bersama Juventus pada 1985 dan dua gelar Serie A pada 1982 dan '84.
Pablito meninggal hanya beberapa hari setelah Diego Armando Maradona.***