Network
Namun Haji Faisal merasa dirinya tidak punya mempunyai hubungan bisnis bahkan mengenal Bayu Walker.
Bayu Walker merupakan IT pembuat robot Auto Trading Gold (ATG) milik crazy rich asal Surabaya Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo.
Adapun Wahyu Kenzo juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Saya itu tidak pernah berurusan dengan Bayu Walker. Artinya transaksi nggak pernah. Berfoto memang pernah, kan dibawa om Tom Liwafa ke rumah kan," jelas Haji Faisal.
Sementara itu, terkait rumah Gala Sky yang menjadi sumber dugaan keterlibatannya dengan kasus pencucian uang Bayu Walker, Haji Faisal pun memberikan penjelasan.
"Jadi di waktu itu saya dengar si Tom Liwafa lelang buku dimenangkan oleh Bayu. Kemudian hasil kemenangan Bayu itu, kan duit Tom itu, dia sumbangkan ke yayasan Bisa Bersama Gala. Masuklah duit ke yayasan Bisa Bersama Gala.
Terus apa urusannya sama saya? Saya pengurus yayasan, iya. Tapi duit itu tentu ke yayasan dulu bukan ke saya langsung. Kalau ke rekening saya masuknya baru ke saya. Kalau menurut saya sih aturan undang-undang begitu" ungkap Haji Faisal.
"Setelah sumbangan di yayasan itu mencukupi nilai satu rumah, maka dibelilah sebuah rumah oleh yayasan. Kalau yayasan itu kan sifatnya keputusannya kolektif, bersama, kan nggak sewenang-wenang saya kan.
Setelah dibeli sebuah rumah kemudian rumahnya dihibahkan kepada Gala. Iya Rp 400 juta. Tapi beli rumah lebih kan. Saya selaku kakek Gala selaku orang yang menerima ahli waris Gala ya tentu saya dong yang menerima. Tapi duit ini kan di yayasan nggak masuk ke rekening saya," pungkasnya.
