Profil Rasmus Paludan, Politisi Swedia Penghina Islam yang Bakar Al-Quran Picu Kerusuhan Besar di Swedia

17 April 2022, 12:27 WIB
Profil Rasmus Paludan, Politisi Swedia Penghina Islam yang Bakar Al-Quran Picu Kerusuhan Besar di Swedia. /Tangkapan layar Instagram/@lawlordofdenmark//

SERANG NEWS- Kerusuhan besar rasial terjadi di Swedia lantaran dipicu aksi seorang politikus dan kelompoknya yang membakar Al-Quran.

Politikus tersebut diketahui adalah Rasmus Paludan seorang politisi sayap kanan Stram Kurs di Swedia, dan kerap memprovokasi dan tuai banyak sorotan.

Aksi bakar Al-Quran yang diinisiasi oleh Rasmus Paludan diketahui terjadi pada 14 April 2022 lalu di Kota Linkoping, Swedia.

Aksi bakar Al-Quran di Kota Linkoping, Swedia yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dan kelompoknya itu merupakan kota yang dihuni banyak muslim.

Baca Juga: Swedia Memanas, Al-Quran Dibakar Kerusuhan Meledak, Menteri Kehakiman Minta Pelaku Penghina Islam Ditangkap

Akibat aksi rasial Rasmus Paludan itu, terjadi kerusuhan besar di Swedia, hingga terjadi bentrokan dengan polisi setempat.

Lantas siapa pemimpin Stram Kurs atau kelompok Anti-Muslim garis keras sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan? Berikut profil Rasmus Paludan.

Rasmus Paludan adalah politisi penuh kontroversi, dia juga merupakan pemimpin dari Stram Kurs kelompok sayap kanan di Swedia.

Rasmus dikenal sebagai politisi yang kerap bikin kontroversi dan menyulut banyak konflik antar golongan.

Baca Juga: Kartunis Nabi Muhammad Asal Swedia Lars Vilks Dikabarkan Tewas, Usai Mobilnya Bertabrakan dengan Truk

Diketahui sepak terjang Rasmus Paludan juga kerap memprovokasi umat muslim di Swedia dan Denmark.

Rasmus Paludan anti Islam tersebut lahir di Denmark pada 2 Januari 1982. Diperkirakan saat ini berusia 40 tahun.

Meski lahir di Denmark, Rasmus Paludan mendapat kewarganegaraan Swedia.

Sejak menjadi politikus, Rasmus kerap mempromosikan prinsip anti migrasi terutama dari negara mayoritas Islam.

Baca Juga: Afrika Selatan Rusuh, 72 Orang Dilaporkan Tewas Pasca Penangkapan Zuma

Sedangkan 2017 lalu, Rasmus mendirikan partai Stram Kurs untuk memuluskan prinsipnya anti Islam tersebut.

Tercatat, bukan kali ini saja Rasmus membakar Al-Quran, namun pada 2020 lalu Rasmus pernah melakukannya.

Rasmus kerap menyebutkan bahwa aksinya itu adalah bentuk patriotisme atau membela bangsa Swedia dan sebagai kebebasan berekspresi.

Dia pun kerap keluar masuk penjara lantaran sering melakukan ujaran kebencian terhadap muslim.

Terpisah dikutip dari beritakkb.pikiran-rakyat.com, Minggu 17 April 2022, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam aksi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler