Tidur Kurang dari 6 Jam Beresiko Tinggi Terkena Diabetes Tipe 2, Ini Penjelasannya

13 April 2022, 15:21 WIB
Tidur Kurang dari 6 Jam Beresiko Tinggi Terkena Diabetes Tipe 2, Ini Penjelasannya /Pixabay/HaticeErol.

SERANG NEWS - Orang yang tidur kurang dari enam jam semalam ternyata bisa berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula dalam darah Anda menjadi terlalu tinggi.

Diabetes tipe 2 Ini sering dikaitkan dengan riwayat keluarga juga dengan kondisi berat badan seta kurangnya olahraga.

Namun para ahli mengatakan mereka yang menderita insomnia juga bisa mengalami kondisi tersebut. 

Baca Juga: Apa itu Istilah 'Pick Me Girl' yang Viral di Media Sosial, Ini Penjelasan dan Contohnya

Dikutip SerangNews.com dari The Sun pada Rabu, 13 April 2022, penelitian di Universitas Bristol telah menemukan bahwa mereka yang kekurangan waktu tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi.

Para ahli sebelumnya telah menemukan hubungan antara diabetes dan tidur.

Sebuah makalah tahun 2018 sebelumnya menemukan bahwa kurang tidur hanya satu malam akan meningkatkan risiko diabetes.

Para ahli di Bristol membandingkan kadar gula darah tinggi dengan frekuensi gejala insomnia. 

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Sawo Menurut dr Zaidul Akbar, Nomer 5 Paling Mencengangkan

Peserta ditanya apakah mereka mengalami kesulitan tidur atau terbangun di tengah malam.

Mereka diminta untuk menilai tanggapan dengan 'biasanya', 'kadang-kadang', 'jarang', atau 'tidak pernah'.

Mereka juga ditanya berapa lama mereka tidur setiap malam, menggunakan satuan waktu jam.

Durasi tidur yang pendek digolongkan kurang dari enam jam dibandingkan dengan mereka yang tidur antara tujuh dan delapan jam. 

Baca Juga: Simak Ini 3 Fakta Menarik Tentang Orang yang Sering Menghabiskan Waktu Sendirian

Durasi tidur yang panjang digolongkan lebih dari sembilan jam.

Setiap orang juga diminta untuk mencatat seberapa sering mereka merasa mengantuk di siang hari dan apakah mereka orang yang suka bangun pagi atau suka tidur di malam hari.

Ada 336.999 peserta dengan 54 persen adalah perempuan, dengan usia rata-rata 56,9 tahun.

Mereka menemukan bahwa 28 persen orang yang disurvei mengalami insomnia. 

Baca Juga: Ini Tiga Rahasia Sukses Salah Satunya Bangun Pagi, Maudy Ayunda: Menjadi Satu Kebiasaan

Studi yang dipublikasikan di Diabetes Care, mengatakan bahwa mengobati insomnia dapat diupayakan dengan penurunan kadar gula darah.

Peneliti senior, James Liu mengatakan bahwa pengobatan insomnia yang efektif dapat menghasilkan lebih banyak penurunan glukosa.

"Ini berarti sekitar 27.300 orang dewasa Inggris, berusia antara 40 dan 70 tahun, dengan gejala insomnia yang sering akan bebas dari diabetes jika insomnia mereka diobati, " ujar James, sebagaimana dikutip SerangNews.com dari The Sun.

Mengobati insomnia memang sulit, para penhidapnya juga disarankan untuk mencoba berbagai tips dan trik .

Baca Juga: Alasan Banyak Orang Memilih Tetap Jomblo Meski Banyak Pilihan, Nomor 3 Paling Dominan

Ini dapat mencakup tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi.

Para ahli di Diabetes UK mengatakan makalah baru ini memberikan wawasan penting tentang tidur dan diabetes tipe 2.

Dr Faye Riley, Manajer Komunikasi Riset di Diabetes UK mengatakan makalah tersebut menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi dan dapat memainkan peran langsung dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Dia menjelaskan bahwa mengetahui hal ini menjadi cara baru untuk membantu mencegah atau mengelola kondisi tersebut.

“Namun, penting untuk diingat bahwa diabetes tipe 2 adalah kondisi yang kompleks, dengan banyak faktor risiko," jelas Faye.

"Makan diet seimbang yang sehat, aktif, serta cukup tidur, adalah komponen penting dari kesehatan yang baik untuk semua orang - termasuk mereka yang berisiko, atau hidup dengan, diabetes tipe 2,"tuturnya.***

Editor: Kiki

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler