Mitos-mitos Masyarakat Jawa Seputar Gerhana Bulan Sebagian Hari Jumat Malam Ini

18 November 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. Wilayah dan Waktu di Indonesia Bisa Melihat Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini /Pixabay/Vickygharat

SERANG NEWS- Gerhana bulan sebagian yang terlama akan berlangsung pada Jumat 19 November 2021.

Gerhana bulan bisa terjadi karena siklus dan fenomena alam biasa yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

Gerhana bulan sebagian yang akan terjadi pada hari Jumat malam Sabtu ini akan terlangsung pada waktu yang cukup lama yaitu bisa mencapai 3 jam 28 menit.

Hal itu diketahui dari keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Gerhana bulan sebagian akan jadi yang terlama di abad  ini.

Baca Juga: BACAAN Niat Sholat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Malam Ini Jumat 19 November 2021

Puncak gerhana bulan akan terjadi pada pukul 16.02.53 WIB/17.02.53 WITA/18.02.53 WIT.

Gerhana bulan ini dapat disaksikan di wilayah Papua, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali dan Sebagian Pulau Jawa.

Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat diprediksi tidak bisa melihat fenomena gerhana bulan ini.

Dalam ajaran agama Islam disunahkan untuk sholat gerhana atau sholat Kusuf agar terhindar dari mara bahaya terjadinya gerhana bulan.

Selain dari sisi sunnah ajaran agama Islam, dalam tradisi masyarakat Indonesia juga tidak terlepas dari kepercayaan kepercyaan masa lalu yang hingga kini masih dipercaya.

Banyak mitos-mitos atau cerita rakyat seputar gerhana bulan hingga saat ini.

Berikut ini dikutip SerangNews.com mitos-mitos masyarakat Jawa seputar Gerhana Bulan sebagian.

Baca Juga: Cara Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Niat Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia Jumat 19 November 2021

1. Wanita Hamil Dilarang Keluar Rumah

Salah satu kepecayaan masyarakat Jawa yaitu ibu hamil dilarang keluar rumah saat terjadi gernana bulan.

Ya, ibu hamil dilarang keluar rumah saat gerhana bulan terjadi hingga saat ini masih di percaya penuh sebagai keyakinan sebagian masyarkat Jawa.

Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa ibu hamil dilarang keluar rumah saat terjadi gerhana.

Sebab, dikhawatirkan bayi yang dilahirkan akan memiliki bibir sumbing.

Atau, bayi yang dilahir memiliki kulit penuh bercak seperti permukaam bulan.

Wanita hamil juga diminta membuat bubur merah putih. Tujuannya menolak bala bagi bayi yang dikandungnya.

Baca Juga: LAPAN Umumkan Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini? Catat Tanggalnya

2. Bulan Ditelan Batara Kala

Salah satu mitos-mitos lain seputar gerhana bulan yaitu adanya peristiwa bulan ditelan Batara Kala.

Dikutip dari Wikipedia Batara Kala yaitu dewa dalam mitologi tradisional Bali. Ia menguasai dunia bawah tanah beserta Setesuyara. Ia juga dinamakan sebagai pencipta bumi dan cahaya.

Sementara di keterangan lain bahwa mitos atau cerita rakyat seputar gerhana bulan juga diceritakan pada salah satu relief di Candi Belahan atau Sumber Tetek.

Pada relief itu digambarkan bahwa candra sinahut kalarahu atau raksasa yang tengah menelan bulan.

Raksasa tersebut bernama Batara Kala. Raksasa itu berwatak jahat.

Baca Juga: LAPAN Umumkan Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini? Catat Tanggalnya

Mitos inilah yang hingga kini menjadi cerita turun-temurun yang masih dipercaya sebagian masyarakat Jawa.

Masyarakat jawa biasanya melakukan ritual sesajen dan memukul-mukul lesung padi.

Sebab masyarakat Jawa percaya bahwa Batara Kala dianggap bisa menjelma menjadi lesung padi.

Yang tak kalah penting seputar gerhana bulan bagi mitos masyarakat Jawa yaitu penemuan sebuah prasasti tua abad IX atau bertanggal 11 Maret 843 Masehi.

Prasasti itu menggambarkan peristiwa candragrahana atau Gerhana Bulan pertama. Saat itu dianggap sebagai peristiwa yang dianggap sangat penting bagi masyarakat Jawa.

Itulah mitos-mitos masyarakat Jawa seputar gerhana bulan yang akan terjadi. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler