SERANG NEWS – Ada cara tersendiri khususnya kepercayaan masyarakat Jawa dalam melihat fenomena alam seperti gerhana bulan total yang terjadi semalan, Rabu 26 Mei 2021.
Gerhana bulan setelah memasuki waktu Magrib ini berbarengan dengan bulan Syawal.
Gerhana bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan berbaris seimbang dengan sempurna. Menurut para ilmuwan, Gerhana bulan terjadi akibat fenomena alam yang rutin terjadi selama periode waktu tertentu.
Tahukah kamu, ada beberapa mitos yang berkembang seputar gerhana bulan. Khususnya bagi masyarakat Indonesia, mitos ini lestari menjadi cerita rakyat yang dipercaya secara turun temurun.
Sejak zaman dulu para orang tua kita selalu peka dan mengaitkan fenomena alam yang terjadi.
Berikut di kutip SerangNews.com dari RINGTIMES BALI dalam artikel Makna Gerhana Bulan Total Hari Ini, Pertanda Hal Buruk Banyak Terjadi
Berikut ulasan seputar gerhana bulan yang dipercaya secara turun temurun.
Bakal Akeh Barat Gede
Ini bermakna bahwa tahun ini akan banyak terjadi angin besar. Maka dari itu profesi yang berkaitan dengan pelayaran maupun penerbangan perlu berhati-hati dan selalu waspada.
Para Penggede Pada Tukaran
Pada tahun ini para pejabat tinggi diperkirakan akan banyak mengalami konflik, banyak yang bertengkar ataupun berselisih paham.
Jika kita berkaca hari ini masih banyak pejabat tinggi yang berkonflik dan belum bisa bekerjasama untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
Bakal akeh lelara dan pepati
Jadi di tahun ini diperkirakan akan banyak adanya penyakit sehingga menimbulkan banyak kematian.
Jika dikaitkan dengan situasi pada saat ini maka kita perlu bersabar sebab covid-19 diperkirakan belum bisa tuntas pada tahun ini.
Maka dari itu pada tahun ini kita harus tetap berhati-hati menjaga stamina tetap fit agar terhindar dari segala virus.
Baca Juga: Link Live Streaming Final Liga Europa Villareal vs Manchester United pukul 02.00 WIB
Demikian makna gerhana bulan total yang terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 bertepatan dengan bulan Syawal.
Artikel di atas bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan baru dari cerita rakyat yang berkembang. Tak semua wajib untuk dipercayai. ***
(Ni Putu Sri Lestari/ringtimesbali.pikiran-rakyat.com)