Hati-hati! Donasi Kripto Untuk Ukraina Dipenuhi Scammer dan Penipu, Begini Modusnya

- 4 Maret 2022, 16:39 WIB
Ilustrasi scam robot trading Kripto.
Ilustrasi scam robot trading Kripto. /PIxabay/Jonathan Hammond /

SERANG NEWS - Perang mengerikan antara Rusia dan Ukraina dimanfaatkan sejumlah scammer dan penipu.

Scammer dan penipu tersebut memanfaatkan kondisi konflik di Ukraina dengan menipu para pengguna kripto.

Pengguna kripto yang ingin membantu Ukraina dan tidak ada kecurigaan atas gerakan peduli tersebut langsung dimanfaatkan sejumlah oknum untuk meraup untung.

Belakangan ini, donasi kripto mulai menjamur dibeberapa situs sebagai gerakan peduli terhadap Negara Ukraina. 

Baca Juga: Pernah Diduduki Tentara Nazi, Ini Sejarah Singkat Kota Kharkiv Ukraina yang Dibombardir Rudal Rusia

Melansir dari cryptonews.com, bentuk penipuan serta scam yang dilakukan yakni mulai dari situs web phishing dan alamat donasi palsu.

Web phishing dan alamat donasi palsu tersebut dibagikan melalui platform sosial untuk menarik pengguna kripto membantu Ukraina dengan menyumbangkan aset digital.

Perusahaan keamanan siber dan pakar konsumen telah mengidentifikasi sejumlah penipuan semacam itu.

Sejumlah email phising dan beberapa posting forum yang mencoba menipu pengguna dengan menerbitkan alamat donasi kripto palsu telah teridentifikasi. 

Baca Juga: Ukraina Masih Bergolak, Rusia Terlibat Ketegangan dengan Jepang Lantaran Memasuki Wilayah Tanpa Izin

"Serangan di Ukraina membawa banyak masalah dan kematian dalam keluarga kami! Penggalangan dana untuk memberikan bantuan yang ditargetkan kepada mereka yang membutuhkan, terlepas dari jenis kelamin, usia, kewarganegaraan mereka," tulis salah satu posting forum.

"Banyak orang membutuhkan makanan dan pakaian, seseorang sedang tidur di jalan!! Ingat, setiap sen dan setiap menit dapat menyelamatkan satu nyawa!"

Sebelumnya, perusahaan analitik blockchain Elliptic , yang melaporkan sumbangan kripto Ukraina, telah memperingatkan tentang penipuan semacam itu.

Baru-baru ini juga perusahaan keamanan siber besar Avast juga memperingatkan pengguna penipuan kripto yang mencoba memanfaatkan situasi di Ukraina. 

Baca Juga: Dibalik Invasi Militer, Rusia Tunjukan Aksi Kemanusiaan, Berikan 30 Ton Makanan untuk Warga Ukraina

Avast menyebutkan bahwa para penipu tidak etis menggunakan cara seperti itu ditengah ketegangan konflik yang melanda Ukraina.

Avast juga menemukan scammers, hal demikian tidak terlalu sulit dikenali karena akun palsu sudah memiliki ciri tersendiri.

Akun palsu tersebut dapat dikenali dari nama pengguna terdiri dari huruf dan angka tanpa gambar profil atau bio yang bermakna. 

Baca Juga: Ditengah Perang Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat Kirim Pasukan ke Eropa, Terungkap Ini Alasannya

Sementara itu, pemerintah Ukraina sendiri sempat mengumumkan airdrop untuk sebagai bentuk donasi kripto.

Namun pemerintah Ukraina juga menyadari bahwa cara tersebut menjadi tempat berkembang biak bagi scammers.

Oleh sebab itu, Menteri Transformasi Digital Ukraina Mikhail Fedorov menyatakan hari ini bahwa airdrop telah dibatalkan.

Sebagai ganti dari langkah tersebut pemerintah setempat akan menerbitkan token non-fungible ( NFT ) yang diumumkan segera untuk mendukung Angkatan Bersenjata.***

Editor: Kiki

Sumber: cryptonews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah