Temui Menlu China, Menlu RI Retno Marsudi: Rakyat Myanmar semakin Menderita

- 2 April 2021, 22:40 WIB
Domenstrasi rakyat Myanmar pasca kudeta milter di Myanmar.
Domenstrasi rakyat Myanmar pasca kudeta milter di Myanmar. /Reuters/Stringer

SERANG NEWS – Situasi politik Myanmar pasca kudeta militer menjadi perhatian dunia. Perintah Indonesia turut serta memerhatikan situasi tersebut.

Melalui Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu China Wang Yi untuk membahas situasi politik terkini Myanmar.

Pertemuan yang dilakukan di Provinsi Fujian, China, Menlu RI Retno Marsudi menyampaikan beberapa persoalan Myanmar yang dinilainya perlu menjadi perhatian bersama.

Baca Juga: Cerita Polisi Myanmar yang Lari ke India saat Kudeta Militer: Kami akan Mati Jika Kembali!

Baca Juga: 400 Warga Myanmar Cari Perlindungan ke India, Termasuk Polisi dan Pemadam Kebakaran

“Kami memiliki kekhawatiran yang sama mencermati perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita,” kata Menlu RI Retno Marsudi usai melakukan pertemuan empat mata dengan Menlu China Wang Yi yang dikutip SerangNews.com dari Antara, Jumat 2 April 2021.

Retno memaparkan bahwa Indonesia dan China memiliki kesepahaman menyoal kondisi di Myanmar. Menurutnya, harus ada upaya mengakhiri kekerasa yang terhadi di Myanmar.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah, melakukan jalan dialog antar pihak di Negara Myanmar.

Selain itu, Menlu Retno juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya Pemerintah China dalam tawarannta kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) Asis Tenggara (ASEAN) dalam membantu Myanmar.

Baca Juga: Kokoh di Puncak Klasemen, BTR Kunci Slot Super Weekend PMPL Indonesia Season 3 Minggu Kedua

Baca Juga: Gol Ferdinand di Injury Time Bawa Persib Bandung Taklukan Persiraja dan Lolos 8 Besar Piala Menpora 2021

Terlebih hal itu sejalan dengan inisiatif Presiden Joko Widodo yang mengusulkan Konferensi Tingkat Tinggai ASEAN yang secara khusus membahas persoalan yang terjadi di Myanmar.

Sebelum bertemu Menlu China, Retni juga sudah lebih dahulu membangun komunikasi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Dalam pertemuan dua hari lalu juga membahas soal yang terjadi di Myanmar.

Laporan berita Reuters memberitakan, situasi yang tidak stabil terus berlangsung di Myanmar sejak aturan militer diberlakukan kembali usai kelompok militer menggulingkan pemimpin Aug San Suu Kyi.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Todongkan Pistol Usai Tabrak Motor di Duren Sawit Jaktim

“Situasi di Myanmar sebagai berada dalam kekacauan, di mana ratusan warga sipil telah tewas dalam unjuk rasa anti kudeta,” tulis Reuters sebagaimana dikutip dalam Antara.

Selain membahas perkembangan di Myanmar, kedua Menlu juga membicarakan tentang kerja sama Indo-Pasifik dalam konteks situasi geopolitik.

“Isu ini bukan pertama kalinya kita bahas. Kami berdua beberapa kali membahas isu ini. Saya kembali tekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik),” ujar Retno.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x