Rusia Diduga Lakukan Penyerangan dengan Mengebom Sebuah Sekolah di Mariopul, Ukraina

21 Maret 2022, 14:31 WIB
Kondisi Kota Mariupol di daerah perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina 3 Maret 2022. /Twitter @AyBurlachenko/Reuters

SERANG NEWS - Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut dan belum ada tanda-tanda untuk melakukan gencatan senjata.

Tentara Rusia terus melancarkan serangan untuk kepada Ukraina meskipun sudah banyak korban berjatuhan.

Tiga minggu setelah dimulainya pemboman pasukan daerah dan datasemen artileri di kota-kota utama Ukraina mulai dikuasai Rusia.

Pemerintah yang dipimpin oleh Volodymyr Zelenskyy merilis berita bahwa di kota pelabuhan Mariupol terdapat sekolah yang menjadi target penyerangan. 

Baca Juga: Perang Ukraina di Maruipol, Seorang Panglima Angkatan Laut Rusia Tewas

Dalam penyerangan sekolah di Mariopul kali ini, terdapat setidaknya 400 orang berlidung atas terjadinya keruntuhan karena pengeboman tersebut.

"Penghuni Rusia menjatuhkan bom di sekolah nomer 12 dan warga sipil yang damai masih berada di bawah reruntuhan," tulis sebuah pesan yang dikeluarkan oleh dewan kota Mariupol melalui telegram.

Pelanggaran jaminan individu Teks tersebut juga melaporkan bahwa sebagian besar warga yang ditangkap oleh tentara Rusia digeledah.

Mereka melucuti paspor warga dan kemudian dikirim secara paksa ke kota-kota Rusia seperti Tomsk, Vladimir dan Yaroslavl. 

Baca Juga: Kondisi Ukraina Terkini, Ribuan Warga Terjebak di Bawah Puing hingga Rusia Taklukan Pelabuhan Mariupol

Dalam hal ini, Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi regional Donetsk, meyakinkan bahwa lebih dari seribu penduduk Mariupol telah dideportasi ke kamp penyaringan.

Di mana mereka sebelumnya dilucuti dari segala jenis dokumentasi yang membuktikan kewarganegaraan mereka.

Sementara itu, presiden Volodymyr Zelenskyy mengutuk kebiadaban yang disebabkan di Ukraina sambil memperingatkan bahwa penjajah negaranya akan membayar harga tinggi ketika dinilai oleh komunitas internasional.

"Semakin Rusia menggunakan teror terhadap Ukraina, semakin buruk konsekuensinya," Tegas Volodymyr Zelenskyy. 

Baca Juga: Negaranya Hancur Dibombardir Militer Rusia, Presiden Ukraina Belum Menyerah, Kini Ngarep Bantuan Amerika

"Melakukan ini pada kota yang damai, apa yang dilakukan penjajah, adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad," lanjutnya.

Menanggapi tuduhan yang dilontarkan Kremlin terhadap mereka, para jenderal militer yang setia kepada Vladimir Putin berpegang teguh atas semua ini.

Mereka meyakinkan penduduk mereka sendiri bahwa "operasi militer khusus" yang ditujukan untuk sasaran yang sah sedang dilakukan di Ukraina.***

Editor: Kiki

Sumber: Marca

Tags

Terkini

Terpopuler