SERANG NEWS - Invasi Rusia sejauh ini sudah menyebabkan 840 anak-anak terluka dalam perang.
Dari 840 orang anak yang terluka, invasi tersebut juga mengakibatkan sebanyak 28 orang anak-anak tewas.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pihak Rusia terus melancarkan serangannya terhadap negara Ukraina.
Sementara, belum ada kabar terbaru terkait adanya penambahan jumlah korban anak-anak.
Baca Juga: Bantu Rusia Lawan Ukraina, Korea Utara Mulai Mobilisasi Pasukan
Melansir dari huffpost, kepala dewan keamanan Ukraina meminta Rusia untuk membuat koridor kemanusiaan.
Permintaan tersebut untuk memungkinkan anak-anak, wanita, dan orang tua untuk melarikan diri dari pertempuran.
Diketahui, dalam waktu dekat ini akan ada pembicaraan terakhir antara delegasi Ukraina dan Rusia.
“Pertanyaan tentang koridor kemanusiaan adalah pertanyaan No. 1,” kata Danilov di televisi Ukraina.
Baca Juga: Jumlah Senjata Nuklir Rusia Setara Gabungan Milik AS dan Negara NATO, China Duduki Peringkat 3 Dunia
“Anak-anak, wanita, orang tua – apa yang mereka lakukan di sini?,” tandasnya.
Pasukan Rusia telah mengepung dan memblokade beberapa kota besar di selatan negara Ukraina.
Blokade tersebut termasuk wilayah Mariupol. Dengan demikian, pasukan Rusia mencoba untuk memisahkan Ukraina dari Laut Hitam dan Laut Azov.
Beberapa pembangkit nuklir yang berada di kawasan Ukraina pun diketahui sudah dikuasi oleh tentara Rusia.
Saat ini, pejabat Ukraina telah meminta bantuan dari Palang Merah dalam mengatur koridor dam menggambarkan situasi di kota-kota yang diblokade sebagai "dekat dengan bencana".***