SERANG NEWS - Perang antara dua negara bekas Uni Soviet yakni Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke-10 sejak serangan pertama dilayangkan.
Perang keduanya pun kian memanas. Serangan tentara Rusia seakan tidak ada habisnya memporak porandakan Ukraina.
Secara keseluruhan Rusia sudah menguasai wilayah udara atau langit Ukraina. Bahkan pasukan tentara Rusia berhasil merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Tidak sampai disitu Rusia pun mencoba memasuki jantung kota, namun berhasil dipatahkan oleh tentara Ukraina.
Tidak lantas menyerah rupanya pada Jumat, 4 Maret 2022, Rusia mengumumkan jika militer mereka telah menguasai lokal paling penting di Ukraina.
Setelah pengumuman itu munculah kekhawatiran, di mana Rusia dituding akan membuat skala pertempuran meluas.
Dunia menahan napas akan perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Seperti apa yang telah disampaikan oleh presiden Rusia sebelumnya, operasi militer dalam misi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, sudah sesuai rencana.
Baca Juga: Terjawab Sudah AS dan NATO Tak Siap Perang dengan Rusia Lantaran Ini! Moskow Adidaya Nuklir?
Di pihak lain seperti yang telah dilaporkan Al Jazeera, presiden Ukraina Volodymyr Zalenskyy mengatakan bahwa Ia harus segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia sangat mengharapkan bisa duduk bersama dan melakukan pembicaraan dengan jarak yang tidak jauh dan secara langsung untuk mengakhiri invasi Rusia ke negaranya.
Baru baru ini Al jazeera melaporkan Dewan Keamanan Ukraina desak jalan keluar, meminta Rusia segera membuat koridor kemanusiaan.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Video Amatir Tentang Perang Terkini Rusia dan Ukraina Semakin Mencekam
Hal itu dilakukan untuk memungkinkan anak-anak, wanita, dan orang tua untuk melarikan diri dari pertempuran.
Rupanya Ukraina sangat mengkhawatirkan keadaan mereka di tengah perang yang semakin memanas.
Satu pertanyaan yang dilayangkan di Televisi Ukraina, apa yang bisa mereka lakukan disini, di tengah peperangan yang belum pasti kapan berakhir.***