SERANG NEWS - Artis Thailand Nida Patcharaveerapong atau lebih dikenal dengan sebutan Tangmo Nida kini menjadi perbincangan.
Pasalnya, artis kelahiran Bangkok ini dinyatakan meninggal dunia setelah jasadnya ditemukan di sungai Chao praya.
Tangmo Nida diduga tenggelam karena jatuh dari speedboat pada 24 Februari 2022.
Setelah melakukan penelusuran oleh sejumlah pihak, Tangmo baru bisa ditemukan di dekat dermaga Pibulsongkram 2 hari setelah pencarian.
Belum diketahui secara pasti bagaimana perempuan berusia 37 tahun ini bisa terjatuh ke sungai.
Baca Juga: Polisi Nothaburi Wawancarai 8 Saksi, Terungkap Ternyata Ini Penyebab Kematian Tangmo Nida
Namun, sebuah video yang tersimpan di telepon menejernya menunjukkan Tangmo sedang menyesap anggur sembari memainkan rambutnya.
Selain bersama menejernya, 4 orang temannya juga ikut di dalam speedboat tersebut.
Nelayan di daerah itu melaporkan bahwa melihat sebuah kapal yang melaju kencang dan menikung tajam di sungai.
Tangmo Nida ditemukan tidak bernyawa dengan keadaan yang memprihatinkan.
Banyak luka yang bersarang dibeberapa bagian tubuhnya.
Bangkok Post benyebutkan bahwasannya sebelum Tangmo terjatuh, ia sempat ingin buang air kecil.
Baca Juga: Kematian Artis Nida Tangmo Patcharaveerapong Masih Misteri, Polisi Kembali Periksa 8 Saksi
Tapi karena toilet di kapal tersebut rusak, ia pergi kebagian belakang kapal dan terjatuh ke sungai pada pukul 22.00 waktu setempat.
Laporan otopsi yang dirilis pada hari Rabu, 2 Maret 2022 menyimpulkan bahwa Tangmo tenggelam di sungai.
Tetapi para ahli forensik tidak dapat mengkonfirmasi rincian penting dalam klaim saksi.
Termasuk apakah Tangmo jatuh saat sedang buang air kecil, atau jatuh karena didorong yang menyebabkan luka dikakinya.
Baca Juga: Misteri Kematian Tangmo Nida, Polisi Temukan Bukti Baru dari Percakapan Telpon Pemilik Speedboat
Dan masih menjadi pertanyaan apakah luka itu tercipta sebelum atau sesudah Tangmo terjatuh.
kelima penumpang kapal yang saat malam kejadian bersama Tangmo kini sedang diselidiki.
Panida Sirayutthayothin selaku ibu Tangmo curiga dan mengatakan jika kematian putrinya bisa saja dikarenakan oleh orang yang tidak menyukainya.
“Seseorang mungkin tidak senang Tangmo ada di sana,” ungkap Panida.***