Ketegangan China dan Taiwan Memanas, Tsai: Kami Tidak Akan Tunduk

11 Oktober 2021, 16:35 WIB
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen respon ketegangan negaranya dengan China. /Reuters/Ann Wang

SERANG NEWS - Ketegangan antara China dan Taiwan semakin memanas, kedua negara bertetangga itu saling melancarkan serangan verbal.

Diketahui tensi kedua wilayah tengah memuncak, dengan perkembangan terbaru China mengirim hampir 150 pesawatnya ke wilayah udara Taiwan.

China selalu mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, yang jika perlu, harus disatukan lagi dengan kekuatan.

Ketegangan antara China dan Taiwan tak membuat negara yang biasa disebut China Taipei ini menyerah. 

Baca Juga: Lawan Kebangkitan China, Amerika Jual Helikopter MH-60R ke Australia

Presiden Taiwan Tsai Ing Wen berjanji untuk membela kedaulatan negara dan demokrasi di tengah tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh p militer China

Ianakan memastikan Taiwan tidak akan dipaksa untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China.

Tsai dalam pidatonya di Hari Kesepuluh Nasional mengulangi tekad Taiwan untuk mempertahankan diri, dan menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Tsai menilai saat ini kedaulatan Taiwan sedang ditantang oleh peningkatan paksaan militer China di laut China Selatan dan Timur, serta di Selat Taiwan. 

Baca Juga: China Pamerkan Pesawat Tak Berawak CH 6, Ini Kehebatannya

Mengulangi sikap Partai Progresif Demokratiknya tentang hubungan lintas selat, Tsai mengatakan niat baik pemerintahannya terhadap Beijing tidak akan berubah.

"Pemerintah akan terus melakukan bagiannya untuk mencegah “status quo” lintas selat diubah secara sepihak," katanya dikutip dari Taipei Times, Senin 11 Oktober 2021.

"Namun, menyelesaikan perbedaan lintas selat mengharuskan kedua sisi Selat untuk terlibat dalam dialog atas dasar kesetaraan,” tambahnya.

Taiwan tidak akan bertindak gegabah dan akan melakukan yang terbaik untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: China Ancam Amerika Serikat yang Bela Taiwan, 'Perang Dunia 3' Bisa Pecah

"Sama sekali tidak ada ilusi bahwa orang Taiwan akan tunduk pada tekanan.”

"Kami akan terus memperkuat pertahanan nasional kami, dan menunjukkan tekad kami untuk membela diri," ujarnya.

Pihaknya juga memastikan bahwa tidak ada yang bisa memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kami.

“Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami.”

Tsai memaparkan empat komitmen yang menurutnya harus menjadi landasan bersama bagi semua orang Taiwan. 

Baca Juga: China vs Taiwan Semakin Tegang, Berikut Perbandingan Kekuatan Militernya

“Mari kita di sini memperbaharui satu sama lain komitmen abadi kita untuk sistem konstitusional yang bebas dan demokratis," tegasnya.

"Komitmen kita bahwa Republik Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok tidak boleh saling tunduk," ujarnya menambahkan.

Kemudian ada komitmen untuk menolak pencaplokan atau perambahan atas kedaulatan negara.

"Dan komitmen kami bahwa masa depan Republik Tiongkok [Taiwan] harus diputuskan sesuai dengan keinginan orang Taiwan,” kata Tsai.

"Berdasarkan landasan bersama ini, kita memiliki tanggung jawab untuk mencari konsensus yang lebih luas lagi, sehingga kita dapat bersatu dalam menghadapi tantangan ke depan,” katanya.***

Editor: Kiki

Sumber: Taipei Times

Tags

Terkini

Terpopuler