Calon PM Lebanon Mundur, Ekonomi Nyungsep, Listrik dan Air Mati Negara Chaos!

16 Juli 2021, 13:09 WIB
Calon PM Lebanon Mundur, Ekonomi Nyungsep, Listrik dan Air Mati Negara Chaos! /Tangkapan layar Twitter/@Soulmateobaidah//

SERANG NEWS- Sosial dan politik di Lebanon makin chaos. Alih-alih kondisi negara membaik, justru harapan pemulihan ekonomi lewat pemerintahan baru semakin jauh dari harapan.

Melihat kondisi negaranya itu, calon Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad Hariri akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi penunjukannya, Kamis 15 Juli 2021.

Dikutip SerangNews.com dari CNBC International, pada Jumat 16 Juli 2021. Pengunduran diri calon Perdana Menteri tersebut lantaran terjadi karena ketidaksepahaman politik.

Baca Juga: 80 Orang Meninggal Dunia, Thailand Lockdown 2 Minggu Lantaran Kasus Kematian Covid-19 Meningkat

Hariri menyatakan menemukan kebuntuan dengan kubu Presiden Michel Aoun. Walau sebenarnya, Hariri sudah dapat dipastikan terpilih dan ditunjuk oleh partai-partai koalisinya.

Di Lebanon, presiden dan perdana menteri dijatah berdasarkan agama tertentu. Kebuntuan itulah membuat dalam 9 bulan terakhir Hariri dan pemerintahan baru tidak dapat dilantik.

"Jelas kami tidak akan bisa setuju dengan Yang Mulia presiden," kata Hariri kepada wartawan usai pertemuan dengan Aoun yang berlangsung kurang dari 20 menit seperti ditulis CNBC International.

Baca Juga: Benarkah China Meminta Pulau Kalimantan untuk Jaminan Hutang, Begini Fakta Sebenarnya

"Itulah sebabnya saya mohon diri dari formasi pemerintah," tambah Hariri.

Langkah yang dilakukan Hariri ini semakin menambah runyam kondisi Lebanon yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Mengutip Trading Economics, bahwa ekonomi Lebanon kontraksi alias negatif 20,3% di 2021. Krisis ekonomi yang parah sudah terjadi selama 18 bulan terakhir.

Baca Juga: Kisah Pemilik Kafe di Tasikmalaya Pilih Dipenjara Daripada Bayar Denda Rp5 Juta PPKM Darurat

Bahkan mata uang lokal jatuh ke rekor terendah terhadap dolar. Pound Lebanon dijual dengan rekor 19.500 terhadap dolar AS, kurang dari sepersepuluh kurs resminya, di pasar gelap.

Sementara cadangan mata uang asing Lebanon juga menipis. Inflasi makanan mencapai 400 persen.

Kini, kekurangan uang di negara itu berdampak pada pasokan obat-obatan dan energi.

Baca Juga: Link Download APK P King Hack Free Fire, Kembalikan Akun FF dan Jadi Sultan Secara Gratis

Apotek melakukan pemogokan karena kekurangan obat yang disebabkan kegagalan membayar importir asing.

Pembangkit listrik utama di negara itu yakni Zahrani dan Seir Ammar juga mati total karena kekurangan bahan bakar.

"Pasokan listrik telah terputus di seluruh wilayah Lebanon tanpa batas," kata seorang warga dikutip BBC International.

Baca Juga: Update Profil Biodata Lengkap Akun Media Sosial Mardani Hamdan Satpol PP Gowa Pukul Wanita Hamil di Warkop

Tak hanya energi listrik, air pun kini tak mudah lagi didapat, di mana warga Lebanon mendapat penjatahan air.

Sebabnya stasiun pompa yang ditenagai diesel offline, dan kekurangan pasokan yang mereka butuhkan untuk berfungsi.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler