Tahukah Kamu, Hari Ibu Internasional Dirayakan Hari Ini, Berikut Sejarah dan Pencetusnya

8 Mei 2022, 18:53 WIB
Sejarah Hari Ibu Internasional /Pexels/George Dolgikh./

SERANG NEWS – Hari Ibu biasa kita peringati setiap 22 Desember, tetapi tahukah anda bahwa Hari Ibu Internasional dirayakan pada hari Minggu kedua di bulan Mei?

Hari Ibu merupakan hari khusus yang dibuat untuk menghormati para ibu. Hari Ibu tidak memiliki tanggal pasti karena berpatokan pada hari Minggu kedua di bulan Mei.

Di tahun 2022 ini, Hari Ibu internasional dirayakan hari ini, 8 Mei 2022. Mengapa internasional? Karena di hari inilah, Hari Ibu paling banyak dirayakan di berbagai negara.

Kapan dan hari apakah Hari Ibu mulai dirayakan?

Seperti yang sudah kita ketahui, Hari Ibu di tiap negara tidaklah sama. Beberapa negara di Asia Tenggara memiliki tanggal yang berbeda misalnya Indonesia dan Thailand. 

Baca Juga: International Mother's Day Hari Ini! Simak Penjelasan dan Perbedaannya dengan Hari Ibu di Indonesia

Di Thailand, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 12 Agustus yang didedikasikan untuk Ratu Sirikit yang diakui sebagai ‘Mother of Thailand’. 12 Agustus adalah hari ulang tahun sang ratu.

Sedangkan di Indonesia, awal mula ditetapkannya Hari Ibu pada tanggal 22 desember adalah hari pertama kalinya Kongres Wanita Indonesia (Kowani) diselenggarakan pada tahun 1928.

Zaman Kuno

Hari Ibu sudah ada di zaman Mesir kuno. Dapat ditelusuri pada sejarah Mesir kuno dimana festival tahunan diadakan untuk Isis, seorang dewi yang terkenaldan representasi dari ibu dan istri yang ideal.

Berabad-abad kemudian, di setiap musim semi di Yunani kuno ada perayaan untuk memuja Rhea yang merupakan ibu dari semua dewa. Pada festival ini orang-orang akan membuat persembahan berupa kue madu, bunga dan minuman mahal. 

Baca Juga: Diwarnai Perjuangan Panjang dan Peristiwa Berdarah, Ini Sejarah Hari Buruh yang Diperingati setiap 1 Mei

Hari Ibu di Inggris

Di beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Irlandia, Hari Ibu bertepatan dengan Mothering Sunday, yaitu hari untuk menghormati gereja tempat seseorang dibaptis.

Mothering Sunday sudah dilaksanakan sejak abad pertengahan, dimana orang Kristen akan kembali ke ‘gereja induk’ temppat mereka dibaptis dan enjadi ‘’anak-anak Allah’.

Seiring waktu, hari itu menjadi hari dimana anak-anak yang merantau dapat kembali mengunjungi ibu mereka.

Perayaan ini jatuh pada Minggu keempat prapaskah, tiga minggu sebelum Minggu Paskah. Tahun ini, Mothering Sunday dirayakan pada 27 Maret 2022. 

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau dan Lahirnya Anak Krakatau, Yuk Belajar dari Masa Lalu!

Hari Ibu Internasional berawal di AS

Melansir dari history.com, Hari Ibu internasional bermula dari seorang wanita bernama Anna Jarvis di Amerika Serikat.

Beberapa tahun sebelum perang sipil terjadi, Ann Reeves Jarvis dari West Virginia memulai “Klub Kerja Hari Ibu” untuk mengajari wanita setempat cara merawat anak-anak mereka dengan benar.

Klub ini kemudian menjadi kekuatan pemersatu di wilayah negara yang terpecah karena perang saudara.

Pada tahun 1868 Jarvis menyelenggarakan “Hari Persahabatan Ibu,” dimana para ibu berkumpul dengan mantan tentara Union dan Konfederasi untuk mempromosikan rekonsiliasi.

Kemudian di tahun 1870, muncul seorang perintis Hari Ibu lainnya bernama Julia Ward Howe. Ia menulis sebuah ajakan kepada para ibu untuk bersatu mempromosikan perdamaian dunia yang dikenal dengan ‘Proklamasi Hari Ibu’. 

Baca Juga: Temuan Srimanganti, Misteri Singasana Sultan Banten dan Potret Keraton Surosowan di Dokumen Orang Eropa

Pada tahun 1873 Howe mengkampanyekan ‘Hari Perdamaian Ibu’ yang akan dirayakan setiap 2 Juni.

Hari Ibu akhirnya resmi menjadi hari libur pada tahun 1900-an berkat perjuangan Anna Jarvis, putri dari Ann Reeves Jarvis.

Setelah kematian ibunya pada tahun 1905, Anna Jarvis memahami Hari Ibu sebagai cara untuk menghormati pengorbanan yang dilakukan ibu untuk anak-anak mereka.

Setelah mendapatkan dukungan finansial dari seorang pemilik departement store Philadelphia bernama John Wanamaker, pada Mei 1908 Anna menyelenggarakan perayaan Hari Ibu pertama kalinya di gereja Methodist di Grafton, West Virginia.

Anna kemudian memutuskan ingin memperjuangkan Hari Ibu menjadi hari libur nasional. Dengan argumen bahwa hari libur Amerika bias terhadap pencapaian laki-laki, dia memulai kampanyenya dengan menuliskan surat secara besar-besaran ke surat kabar dan politisi terkemuka.

Pada tahun 1912, banyak negara bagian dan gereja yang mengadopsi Hari Ibu sebagai hari libur tahunan. Anna Jarvis telah mendirikan Asosiasi Internasional Hari Ibu untuk mempromosikan perjuangannya.

Kegigihannya membuahkan hasil pada tahun 1914 ketika Presiden Woodrow Wilson menandatangani sebuah undang-undang yang secara resmi menetapkan hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai Hari Ibu.

Ironisnya, hari yang begitu ia perjuangkan itu akhirnya malah membuat ia menyesal dan ingin menghapus hari libur nasional itu. Mengapa?

Awalnya Anna Jarvis menganggap Hari Ibu bersifat pribadi. Tetapi sejak Hari Ibu itu menjadi hari libur nasional, banyak perusahaan yang memanfaatkan hari itu untuk keperluan komersil dan mencari keuntungan.

Ia menolak dan mendesak orang untuk berhenti membeli bunga, kartu, dan permen Hari Ibu. Ia juga mengajukan tuntutan hukum yang tak terhitung jumlahnya kepada berbagai pihak. Hal ini menghabiskan seluruh hartanya.

Sampai akhir hayatnya, di tahun 1948, ia tetap tidak mengakui hari libur dan menginginkan pemerintah untuk menghapusnya dari kalender Amerika.

Apapun harinya, sudah sepantasnya kita menghormati ibu yang telah berkorban demi melahirkan, merawat, menjaga dan mendidik kita.***

Editor: Kiki

Sumber: SCMP History

Tags

Terkini

Terpopuler