Jadi Ikon Wisata Religi Banten, Ini 7 Fakta Menarik Masjid Agung Banten Lama

3 April 2021, 16:50 WIB
Masjid Agung Banten Lama di Kasemen, Kota Serang. /Instagram.com/@masranasama/

SERANG NEWS - Masjid Agung Banten Lama menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan ikon wisata religi di Banten.

Ya, Masjid Agung Banten Lama tidak hanya sebagai tempat ibadah. Akan tetaoi menjadi wisata religi di Banten sekaligus media ziarah masyarakat yang ada di Banten maupun luar daerah Pulau Jawa.

Masjid Agung Banten Lama dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan pertama dari kesultanan Banten yaitu Sultan Maulana Hasanudin. Kemudian dilanjutkan Sultan-sultan selanjutnya hingga kini menjadi peninggalan dan ikon wisata religi di Banten.

Baca Juga: Selain Makam Sultan Hasanuddin, Ini 5 Tempat Wisata Ziarah di Kota Serang Banten yang Layak Dikunjungi

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Banten Paling Hits dan Populer, Mulai dari Pantai hingga Tempat Ziarah

Bagaimana fakta menarik tentang Masjid Agung Banten Lama? Simak lebih jelas mengenai fakta-fakta menarik masjid bersejarah yang menjadi ikon wisata religi di Banten, berikut ini:

  1. Arsitektur Masjid

Fakta menarik pertama dari Masjid Agung Banten Lama memiliki gaya arsitektur Belanda dan Tionghoa. Penggunaan hiasan yang simpel, menjadikan masjid ini terlihat spesial dengan mempertahankan nilai sejarahnya. 

  1. Arsitek Masjid

Tjek Ban Tjut merupakan arsitek asal Tionghoa yang diberi gelar sebagai Pangeran Adiguna yang berperan penting terhadap bangunan atap utama Masjid Agung Banten. Atap ini pun menjadi ciri khas pada Masjid tersebut.

Baca Juga: Sejarah Oeridab: Uang Banten di Masa Darurat Pemerintahan Indonesia (1) Dicetak pada Orang China

Baca Juga: Sejarah Awal Orang China Masuk Banten: Temuan Artefak hingga Peranan di Masa Kesultanan Banten

Masjid Agung Banten memiliki 5 tingkat atap yang menggambarkan 5 waktu sholat yang serupa mirip dengan pagoda Tiongkok. 

  1. Menara Tunggal

Menara tunggal Masjid Agung Banten tidak lain hasil dari Arsitek asal Belanda yaitu Hendrik Lucas Cardeel. Ia mendapatkan gelar sebagai pangeran Wiraguna yang berperan penting terhadap pembangunan bentuk Menara.

Menara ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Banten. Menara yang menjadi ciri khas Masjid Agung Banten, terbuat dari batu bata asli dengan tinggi menara mencapai 24 meter. 

  1. Luas Masjid

Luas tanah Masjid Agung Banten mencapai 20.000 m² dengan luas bangunan 1.368 m² dengan dibatasi tembok dengan ketinggian hingga 1 meter. 

  1. Daya Tampung 

Fakta menarik Masjid Agung Banten ialah memiliki daya tampung yang cukup besar. Masjid ini bisa menampung sebanyak 2.000 jamaah. 

Baca Juga: Polres Serang Bubarkan Kerumunan Pelamar Kerja PT Nikomas Gemilang di Kantor Pos Tambak

Baca Juga: Tak Pernah Kekurangan Beras, Ini Rahasia Masyarakat Baduy Menjaga Sistem Ketahanan dan Kemandirian Pangan

  1. Sejarah Masjid

Masjid Agung Banten didirikan pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin dan dilanjutkan oleh putranya Sultan Maulana Yusuf pada tahun 1566 M atau bulan Zulhijjah 966 Hijriah.

Bangunan Tiyamah merupakan bangunan tambahan yang letaknya di sebelah selatan Masjid. 

Bangunan ini mempunyai langgam arsitektur Belanda kuno yang dibangun oleh Hendrik Lucas Cardeel, seorang arsitek Belanda yang beragama Islam dan oleh sultan diberi gelar Pangeran Wiraguna. 

Menara Masjid Agung Banten dibangun oleh Lucas Cardeel, Menurut K.C Crucq, menara Masjid Agung Banten ini sudah ada sebelum tahun 1569/1570.

Bahkan berdasarkan tinjauan seni bangunan dan hiasannya, ia berkesimpulan menara ini didirikan pada pertengahan kedua abad XVI yaitu antara tahun 1560 sampai 1570.

  1. Lokasi Masjid 

Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten, Kota Serang, Banten. 

Demikian pembahasan mengenai 7 fakta menarik Masjid Agung Banten yang menjadi Top of Mind tentang Banten. ***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler