"Jadi perayaan bulan Muharram ini gak ada, banyak orang melakukan perayaan di bulan Muharram. Perayaan ini sebenarnya gak boleh kita ikuti dan mengikutinya," katanya.
Karena didalamnya dikatakan Ustadz Yazid banyak kesyirikan dan bidah yang dilakukan kaum Muslimin. Ia mencontohkan keyakinan sebagian orang menyaksikan Muharram sebagai bulan keramat.
"Ada juga sebaliknya yang mengatakan bulan Muharram bulan siap, ini dua-duanya tidak ada dalam Islam," katanya.
Kemudian juga bidah yang dilakukan oleh kaum muslimin yaitu perayaan tahun baru Hijriyah yaitu 1 Muharram dan menghidupkan malam pertama dengan ibadah.
"Kemudian juga mengadakan doa di awal dan akhir tahun ini tidak ada, ini ada yang buat buat doa awal tahun dan akhir tahun," ujarnya.
"Sholat Asyura dikerjakan 4 rakaat antara ashar dan dzuhur ini juga tidak ada, ini shalat yang bidah kemudian istighfar setelah salat sebanyak 70 kali ini tidak ada contoh dari Nabi," tambahnya.
Ustadz Yazid juga menyebut kirab suro dan lebaran anak yatim ini semuanya bidah. Dikatakannya, kalau mau santuni anak yatim setiap hari.
Adapun, dikatakan Ustadz Yazid amalan yang sesuai sunnah yaitu puasa di tanggal 9 dan 10 Muharram.