Nauzubillah, Memelihara Anjing di dalam Rumah Bisa Hambat Rezeki dan Penghapus Amal Ibadah, Ini Kata Gus Baha

SERANG NEWS- Nauzubillah, hati-hati memelihara hewan anjing di rumah ternyata dapat menghambat rezeki, dan penghapus amal ibadah.

Bahkan ibadah yang sudah dilakukan disebut bisa menjadi sia-sia jika memelihara anjing di dalam rumah, bukan untuk keperluan sebagai penjaga.

Lalu kok bisa? Hal itu terungkap dalam sebuah ceramah Gus Baha yang pernah menjelaskan salah satu hewan yang bisa mempersulit datangnya rezeki.

Walau Gus Baha menyebut bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu di dunia tidak ada yang sia-sia. Mahluk hidup yang dimaksud di antaranya manusia, hewan, tumbuhan, jin dan malaikat.

Baca Juga: Heboh Nikah Beda Agama, Gus Baha Tegas Tak Ada Dalil Agama yang Benarkan, Ini Penjelasannya

Namun, pemaknaan dari kalimat itu tambah Gus Baha sangatlah luas. Artinya harus dipahami berdasarkan peruntukkan.

Artinya Allah SWT tidak mungkin menciptakan sesuatu kecuali dengan adanya maksud beserta tujuannya.

Dikutip dari video pengajian Gus Baha yang diunggah kanal YouTube Santri Ganyeng pada Sabtu 26 Maret 2022, Gus Baha menjelaskan hukumnya.

“Nabi bersabda, bahwa orang yang memelihara anjing di rumahnya maka malaikat tidak akan memasuki rumah tersebut,” jelas Gus Baha dalam tayangan video itu.

Baca Juga: Pekerja Keras Nggak Wajib Puasa Ramadan, Boleh Dapat Diskon dari Allah SWT? Ini Penjelasan Gus Baha

Tak hanya itu, bahwa hal tersebut juga akan membuat setiap ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan di dalam rumah yang memelihara anjing akan sia-sia begitu saja.

Bahkan pahala yang dilakukan oleh pemilik rumah tersebut akan terhapuskan seketika pahalanya.

“Dan ibadahnya ditolak Allah SWT, dihapuskan sekian hari selama makhluk itu masih ada di rumah,” ujar Gus Baha.

Dalam sebuah hadist juga diriwayatkan tentang memelihara hewan anjing.

Baca Juga: Ingin Dapatkan Lailatul Qadar saat Ramadhan, Kata Gus Baha Harus Persiapkan Ini sebelum Puasa Ramadhan

”Siapa saja yang memelihara anjing bukan anjing pemburu, penjaga ternak, atau penjaga kebun, maka pahalanya akan berkurang sebanyak dua qirath setiap hari.” (HR Muslim).

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan ulama ahli tafsir terkenal di kalangan Nahdatul Ulama atau NU.

Gus Baha berasal dari Rembang, Jawa Tengah yang sangat populer dalam memberikan kajian dan tafsir Alquran.

Setiap ceramah atau kajian tafsir Alquran, Gus Baha terkenal dengan gaya dan bahasa yang sederhana dalam menyampaikan materi atau menjawab pertanyaan dari majelis.***