Hari Tasyrik sampai Kapan? Ini Penjelasan dan Hari yang Diharamkan Puasa Selain Hari Tasyrik

- 21 Juli 2021, 16:08 WIB
Ilustrasi - Hari Tasyrik adalah hari umat Muslim tidak diperbolehkan berpuasa.
Ilustrasi - Hari Tasyrik adalah hari umat Muslim tidak diperbolehkan berpuasa. /UNSPLASH/grstocks

SERANG NEWS - Hari Tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah dan diharamkan orang melaksanakan puasa.

Bulan Dzulhijjah 1442 H atau bersamaan Idul Adha 2021 bertepatan dengan dengan Rabu-Jumat 21-23 Juli 2021.

Pada tiga hari tersebut Umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Dasarnya adalah sabda Nabi Saw.,

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Namun menurut Imam Malik, Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya menyatakan bahwa boleh berpuasa pada hari tasyriq pada orang yang tamattu’ jika ia tidak memperoleh al hadyu (sembelihan qurban). Namun untuk selain mereka tetap tidak diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu. (Syarh Shahih Muslim, 8: 17).

Baca Juga: Bacaan Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu Lengkap dengan Artinya

Dalil dari pendapat ini adalah sebuah hadits dalam Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah, mereka mengatakan, "pada hari tasyriq tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.” ( HR. Bukhari no. 1997 dan 1998).

Selain Hari Tasyrik, Berikut Hari Dilarang atau Diharamkan Puasa

1.    Hari Raya Idul Fitri

Tanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira.

Baca Juga: 7 Keutamaan Puasa Sunnah Arafah, Lengkap dengan Dalil, Tata Cara dan Niat Bahasa Arab dan Latin Indonesia

Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram.

Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa

2.    Hari Raya Idul Adha

Hal yang sama juga pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam.

Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga.

Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.

Baca Juga: Bisa Kurangi Rasa Nyeri, Ini Amalan Doa dan Dzikir saat Haid

3.  Puasa sehari saja Hari Jum’at

Tidak boleh berpuasa pada Jum’at secara bersendirian. Kecuali dengan tujuan tertentu seperti puasa Qadha, puasa kafarat atau puasa sunnah lainnya maka puasa hari Jum’at saja dibolehkan.

Rasulullah Saw. bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali jika ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya.” ( HR. Bukhari no. 1985 dan Muslim no. 1144, dari Abu Hurairah).

Dari Juwairiyah binti Al Harits Ra., ia mengatakan “Nabi Saw. memasuki rumahnya pada hari Jum’at dan ia sedang berpuasa. Lalu beliau bertanya, “Apakah engkau berpuasa kemarin?” “Tidak”, jawab Juwairiyah.

Beliau bertanya kembali, “Apakah engkau ingin berpuasa besok?” “Tidak”, jawabnya seperti itu pula. Beliau kemudian mengatakan, “Hendaknya engkau membatalkan puasamu.” (HR. Bukhari no. 1986 dan Muslim no. 1143, dari Juwairiyah binti Al Harits)

Baca Juga: 6 Pesan Kata-kata Mutiara KH Maimun Zubair yang Layak Diamalkan untuk Perilaku Sehari-hari

4.    Puasa Hari yang meragukan (Puasa Syak)

Bila ada keraguan mengenai belum atau sudah masuknya bulan Ramadhan, maka dilarang puasa pada hari tersebut meskipun sebagai bentuk kehati-hatian.

Ketidak-jelasan ini disebut syak, dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu.

Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka berpuasalah.” (HR. An Nasai no. 2173, dari Abu Hurairah)

Dalam hadits lainnya, dari ‘Ammar bin Yasir disebutkan, “Barangsiapa berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia berarti telah mendurhakai Abul Qosim, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. An Nasai no. 2188, At Tirmidzi no. 686, Ad Darimi no. 1682, Ibnu Khuzaimah no. 1808)

Baca Juga: Doa dan Amalan yang Tidak Boleh Dilewat Agar Cepat Mendapatkan Jodoh

Puasa pada hari Syak dibolehkan jika bertepatan dengan puasa sunnah yang biasa kita kerjakan, seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud atau boleh juga dengan tujuan meng-Qadha puasa.

5.    Puasa setiap hari tanpa henti

Meskipun merasa kuat menjalankannya, Rasulullah Saw. melarang puasa setiap hari.

Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti.” (HR. Muslim no. 1159, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)

Bagi yang ingin mendapatkan amalan terbaik dari puasa, bisa mengerjakan puasa Daud.

Itulah hari yang dilarang atau diharamkan berpuasa selain Hari Tasyrik. Semoga bermanfaat dan menambah referensi.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x