Apa Perbedaan Idul Adha dan Idul Fitri? Berikut Bacaan Niat dan Doa antara Takbir saat Sholat Idul Adha

- 19 Juli 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi orang sholat Idul Adha.
Ilustrasi orang sholat Idul Adha. /Pexels.com/Michael Burrows

SERANG NEWS - Idul Adha 2021 dalam penanggalan Islam jatuh pada 10 Dzulhijjah 1442 H atau bertepatan dengan Selasa 20 Juli 2021.

Dengan datangnya Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan melaksanakan Sholat Ied atau Sholat Idul Adha.

Apa perbedaan Sholat Idul Adha dan Idul Fitri?

Sholat Idul Adha dan Sholat Idul Fitri secara umum sama. Hukum Sholat keduanya adalah Sunnah Muakad yang dikerjakan sebanyak 2 rakaat.

Bedanya hanya pada bacaan niat dan waktu pelaksanaan sholatnya. Sholat Idul Adha dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah yang dimulai dengan tiga Puasa Sunnah. Yakni, puasa 7 hari di awal Bulan Dzulhijjah, lalu Puasa Tarwiyah dan Arafah pada hari ke-8 dan 9 Dzulhijjah.

Baca Juga: Tuntunan Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H atau Selasa 20 Juli 2021, Lengkap Gerakannya

Sedangkan Sholat Idul Fitri dilaksanakan pada 1 Syawal setelah diwajibkan melaksanakan puasa sebulan penuh pada Bulan Ramadhan.

Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad. Hal ini sebagaimana dengan Sholat Hari Raya Idul Fitri. Dalilnya dapat dijumpai dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah."

Ulama dari kalangan mazhab Syafi’i menyebutkan hukum melaksanakan Sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitab Raudhah ath Thalibin.

Senada dengan pandangan Imam Mardawi dalam Al-Inshaf fi Ma’rifati Ar-Rajih min Al-Khilaf, karya Imam Al Mardawi—ulama dari kalangan Hanbali.

Baca Juga: Tema Khutbah Idul Adha, Berkaitan dengan Situasi Pandemi

Ia mengatakan hukum melaksanakan shalat Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Ia berkata;

وعنه -أي: الإمام أحمد- هي -أي: صلاة العيد- سُنَّة مؤكَّدة

Artinya; Dan dari padanya—artinya dari Imam Ahmad bin Hanbal— hukum melaksanakan shalat Ied adalah sunnah muakkadah. 

Tata Cara Shalat Idul Adha:

Jumlah raka’at Shalat Idul Adha adalah dua raka’at. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:

Sholat Idul Adul Adha dimulai dengan nita dan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.

Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir (takbiratul ihrom) sebelum memulai membaca Al Fatihah.

Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi, tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”

Baca Juga: Hukum Sholat Idul Adha Berjamaah dan Sendirian, Lengkap Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Ied di Masa PPKM

Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. allahummaghfirlii war hamnii.”

Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.”

Hanya saja, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca lainnya sepanjang di dalamnya berisi pujian kepada Allah SWT.

Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, adalah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua.

Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Idul Adha 2021 Gratis, Bisa Langsung Pasang sebagai Status Medsos semakin Keren

Ada Riwayat, bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri.

Waqid menjawab, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (Surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (Surat Al Qomar).

Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Apalagi, jika hari Idul Adha jatuh pada hari Jum’at.

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi Muhammad bersabda: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiy:21.58).

Baca Juga: Bacaan Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu Lengkap dengan Artinya

Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa, yakni: ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya.

Selanjutnya, bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua. Dilanjutkan bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir (selain takbir bangkit dari sujud), sebelum memulai membaca Al Fatihah.

Setelah itu, membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas dan gerakan lainnya hingga salam.

Berikut Bacaan Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Ma'mum

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Usholli sunnata 'iidhil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aala.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.”

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

“Usholli sunnata 'iidhil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aala.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x