Hatinya akan senantiasa mencintai petunjuk dan tidak menyukai kedzaliman setelah sebelumnya mencintai kedzaliman dan tidak menyukai petunjuk.
Al-Quran mampu menghilangkan niat seseorang yang menyimpang. Al-Quran akan mengembalikan seseorang kepada fitrah aslinya sebagaimana fisik manusia akan menjadi pada naturalnya. Konsumsi untuk hati tiada lain adalah keimanan.
Al-Quran yang membuatnya bersih dan kokoh seperti fisik manusia menjadi tumbuh dengan terus mengonsumsi makanan yang sehat. Sungguh kejernihan hati ibarat fisik yang tumbuh dengan baik.
Al-Quran tidak hanya menjadi obat bagi penyakit jiwa dan penyakit akal, namun juga bisa menjadi obat untuk penyakit fisik.***
*Catatan; artikel Hikmah Ramahan ‘Membaca Al-Quran sebagai Psikoterapi Jiwa’ ini, diambil dari The Ultimate Psychology ‘Psikologi Sempurna ala Nabi SAW’ karya Muhammad Utsman Najati.