Hikmah Ramadhan 13: Membaca Al Quran sebagai Psikoterapi Jiwa dalam Psikologi Nabi Muhammad

- 25 April 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi membaca Alquran.
Ilustrasi membaca Alquran. /Unsplash/Masjid Pogung Dalangan/

Rasulullah telah mengobati penyakit gila melalui al-Quran:

Ubay bin Ka’ban berkata; “Aku berada di tempat Nabi saw. Ada seorang badui datang seraya berkata, ‘Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku memiliki seorang saudara yang sedang sakit’.

Rasulullah bersabda, “Apa sakit yang dideritanya?’ Orang badui itu menjawab, ‘Dia gila.’

Rasulullah bersabda, ‘Bawalah dia ke pedaku!’ Maka orang badui itu membawa saudaranya ke hadapan Rasulullah.

Kemudian, Nabi SAW, membacakan perlindungan untuknya dengan surat Al-Fatihah; empat ayat awal al-Baqarah; ayat kursi; tiga terakhir dari surat al-Baqarah; satu surat Ali Imran; satu ayat Al-Ara’f; akhir surat Al-Mukmin; satu ayat Al-Jinn; sepuluh dari surat Ash-Shaffat; tiga ayat akhir Al-Hasr; Al-Ikhlas. ‘Serta merta lelaki (gila) itu berdiri seperti tidak pernah mengalami sakit apa pun sebelumnya.

Baca Juga: Bacaan Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu Lengkap dengan Artinya

Sementara itu, Ibnu Taimiyah berkata, ‘Al-Quran adalah obat untuk penyakit yang ada di dalam dada dan berbagai penyakit yang bisa merusak hati serta dorongan syawat’.

Al-Quran bisa mendatangkan kejelasan, sehingga mampu menyingkirkan kebatilann dari yang haqq. Al-Quran bisa menghilangkan penyakit hati yang bisa mengacaukan kemurnian ilmu persepsi seseorang yang membuat ia tidak bisa melihat sesuatu sesuai dengan hakikatnya.

Al-Quran mengandung hikmah dan muu’izhah hazanah untuk upaya at-tarhih wa at-targhib.

Al-Quran mengandung berbagai kisah yang memiliki banyak pelajaran bermanfaat untuk kejernihan hati. Oleh karena itu, hati orang yang membacanya akan gemar pada hal-hal yang bermanfaat dan mencintai pada hal-hal yang membawa madharat.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x