"Siapa pun pelakunya, apa pun motifnya, peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu, jelas tidak dibenarkan," kata Hidayat Nur Wahid, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
"Islam dan agama apa pun mengharamkan perilaku teror seperti itu. Penting diusut tuntas dan terbuka agar tak terulang dan agar tak jadi fitnah," katanya menambahkan.
Seluruh Kepolisian baik dari tingkat Polda hingga Polres se-Indonesia langsung memberikan pengamanan ketat di tempat-tempat keramaian masing-masing daerah.
Sehari pasca kejadian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebut pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Kota Makassar berjumlah dua orang.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Senin 29 Maret 2021, Aldebaran Ajari Reyna Renang, Elsa Kepergok?
Kapolri menyebut pelaku bom bunuh diri yang tewas sebanyak dua orang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.
“Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang laki-laki dan perempuan,” katanya.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L.
“Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina,” ungkap Kapolri.
Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Balongan Indramayu Terbakar, Diduga Ada Kebocoran Tangki