SERANG NEWS- Kabar Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Felix Siauw akan segera ditangkap pihak kepolisian bikin geger dan beredar di YouTube.
Dalam informasi tersebut, Ustaz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad bahkan disebutkan terancam dipenjara.
Informasi yang dimaksud adalah unggahan channel YouTube Teropong Istana dalam video berjudul.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ramai-Ramai Para Ulama Indonesia Sepakat Melarang UAS Ceramah? Ini Fakta Sebenarnya
"BERITA VIRAL ~ PUBLIK GERAM !! FELIX DAN UAS SIAP SIAP DI CIDUK APARAT ~ BERITA TERBARU" pada Rabu 1 September 2021.
Thumbnail video yang diunggah Teropong Istana itu terlihat potret Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad sedang digiring oleh petugas kepolisian.
Narasinya tertulis sebagai berikut, "DIKENAKAN PASAL BERLAPIS DALAM BAHAYA BESAR SEMUA SEPAKAT USTADZ INI DI PROSES SECARA HUKUM," tulis narasi dalam video tersebut, dikutip SerangNews.com dari channel YouTube Teropong Istana.
Lalu apakah benar klaim informasi yang disebarkan video oleh channel YouTube Teropong Istana?
Setelah ditelusuri bahwa kabar yang mengatakan bahwa kedua tokoh agama tersebut siap-siap diciduk polisi adalah tidak benar.
Di dalam video berdurasi 10 menit 1 detik itu tidak terkandung informasi maupun narasi seperti apa yang diklaim pada judul. Atau faktanya tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan dari berbagai sumber resmi, kabar yang mengatakan bahwa Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw diciduk polisi dan terancam pasal berlapis adalah tidak benar.
Baca Juga: UAS Pernah Sakit Mirip Gejala Covid-19: Kepala Sakit Ditusuk Jarum, Tak Bisa Cium Bau Durian
Tak satupun narasi atau gambar dalam video yang memperlihatkan fakta Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw ditangkap polisi.
Hanya berisi potongan-potongan video Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw serta potongan video Mahfud MD dan pegiat media sosial lainnya.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam video yang diunggah channel YouTube Teropong Istana adalah tidak benar alias hoaks dan disinformasi.
Untuk itu disarankan kepada penonton agar melakukan cek dan ricek kebenaran terhadap setiap informasi yang diterima, baik melalui media YouTube maupun media sosial lainnya.***