Pembantu Jokowi Warning Keras PSSI, Mencuat Desakan Hentikan Liga 1 Akibat Lonjakan Covid-19

- 1 Februari 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Liga 1: Petugas melakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas di stadion.
Ilustrasi Covid-19 di Liga 1: Petugas melakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas di stadion. /ANTARA/Aditya Pradana Putra/

SERANG NEWS – Lonjakan kasus Covid-19 di BRI Liga 1 membuat pemerintah mewarning keras Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Bahkan akibat lonjakan kasus Covid-19 yang menjangkit sejumlah tim mencuat desakan untuk hentikan Liga 1.

Diketahui, kasus Covid-19 di Liga 1 bermula dari terpaparnya pemain Arema FC. Kasus kemudian menjangkit sembilan pemain Persib Bandung.

Selang tak lama, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persiraja Banda Aceh.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung dan 4 Tim Liga 1 Terjangkit Covid-19, Begini Penjelan PSSI soal Lanjutan Liga 1

Kasus terbaru dilaporkan Madura United. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrap ini menyebut ada sebanyak 24 pemainnya yang terpapar Covid-19.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 itu, Pemerintah Republik Indonesia mewarning keras PSSI.

"Saya sudah berkoordinasi dengan PSSI, menanyakan tentang terpaparnya beberapa pemain Liga 1," katanya dikutip SerangNews.com dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa 2 Januari 2022.

"Saya sudah minta supaya PSSI mengingatkan kembali kepada klub-klub peserta Liga 1 untuk memperketat prokes sesuai komitmen mereka seperti yang sudah disepakati sebelum bergulirnya Liga 1," sambung pembantun Presiden Jokowi itu.

Baca Juga: Terkini 24 Pemain Madura United Positif Covid-19, Laga Kontra Persipura Ditunda, Liga 1 Stop Sementara?

Amali mengingatkan PSSI dan tim-tim Liga 1 untuk bisa menjaga dan segala aturan tentang prokes yang diberlakukan dalam turnamen.

"Saya ingin mengingatkan kembali bila komitmen awal yang sudah disepakati tidak diperhatikan, maka akan mengganggu kelancaran jalannya kompetisi, ini akan merugikan semua pihak termasuk klub itu sendiri beserta para pemainnya," ucapnya.

Menpora juga meminta PSSI dan semua pihak yang terlibat dalam gelaran Liga 1 tidak lengah. Soalnya, pandemi belum dinyatakan berakhir oleh pemerintah.

Baca Juga: 12 Pemain Persib Masih Dilanda Cidera dan Covid-19, Maung Bandung Muda Diturunkan Kontra PSM Makassar

“Manajemen klub harus lebih memperketat lagi dan menjaga timnya supaya mematuhi bubble sistem yg berlaku, hanya dari hotel tempat menginap ke tempat pertandingan dan sebaliknya, jangan sampai keluar dari area itu," ujarnya.

Sementara itu, desakan untuk dihentikannya Liga 1 juga mencuat seiring lonjakan kasus Covid-19. Desakan ini datang dari Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta.

“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan," katanya dikutip SerangNews.com dari DenpansarUpdate.Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Liga 1, setelah Persib Bandung, Persebaya dan Tim Ini Umumkan Pemainnya Karantina

Politisi PDIP ini juga meminta tim untuk membuka nama-nama pemain yang terkonfirmasi positif untuk dilakukan tracking sesuai prokes.

"Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas. Kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing," katanya.

Dia mengatakan akan segera memanggil Dinas Pemuda Olahraga Bali untuk meminta kejelasan kasusnya. Selain itu, I Gusti Putu Budiarta mendesak untuk dihentikan sementara hingga kasusnya selesai.

“Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19, karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak, alangkah baik sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara,” ucapnya.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x