Menurut Marcus Fernaldi Gideon, semua lawan-lawan di Olimpiade Tokyo 2020 mempunyai kemampuan yang tidak boleh diremehkan.
"Semua lawan sama ya, merata, bakal ramai. Olimpiade juga tekanannya berat. Terus ada situasi pandemi Covid seperti ini kan jadinya banyak mengganggu pikiran,” katanya.
“Turnamennya besar dan kita harus menjaga biar tidak kena. Kita juga tidak tahu kena atau enggaknya. Ya harus banyak berdoa biar dikasih keberuntungan," sambung Marcus Fernaldi Gideon.
Marcus juga menyadari harus siap menuju Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, ini menjadi ajang pertandingan yang ia nantikan.
Baca Juga: Daftar 28 Atlet Indonesia di Ajang OlimpiadeTokyo 2020, Tim Bulutangkis Paling Dominan
Terlebih, pada All England 2021 ia dan Kevin Sanjaya terpaksa Walk Out (WO) karena keputusan BWF Inggris.
"Ya harus siap. Ada pertandingan sebelumnya atau tidak sama saja lah. Kita juga di sini latihan sudah seperti pertandingan. Lawannya seimbang dan bagus-bagus, kelasnya top level dunia," ujar Marcus Fernaldi Gideon.
Selama perjalanan kariernya sebagai atleet badminton Indonesia, Kevin Sanjaya mengaku bisa ikut ajang Olimpiade Tokyo 2020 adalah salah satu Olimpiade pertamanya.
"Ini Olimpiade pertama saya. Jadi ya dinikmati saja, dijalani saja. Yang penting berusaha. Lawan terberat kan mengalahkan diri sendiri dan saya tidak mau menyesal. Saya mau memberikan yang terbaik di setiap kesempatan," tutur Kevin.