Network
SERANG NEWS - Teh hijau berasal dari tanaman camelia sinensis, tumbuhan perdu yang berasal dari daratan Asia dan dapat tumbuh di daerah-daerah beriklim tropis dan sub-tropis.
Tanaman ini mampu hidup di berbagai ketinggian, namun untuk mendapatkan hasil berkualitas unggul dan beraroma unik, tanaman teh banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi seperti Puncak, Jawa Barat.
Apakah green tea adalah tanaman yang berbeda dengan oolong tea, black tea dan white tea?
Baca Juga: Inilah 4 Cara Ampuh Miliki Bulu Mata Lentik, Tebal dan Panjang Gunakan Bahan Alami
Teh hijau, teh oolong, teh hitam, bahkan teh putih berasal dari tanaman yang sama, namun dengan proses yang berbeda. Secara garis besar ada dua tahap pengolahan daun teh yakni fermentasi dan pemanasan.
Dalam tahap fermentasi, daun teh digiling atau disobek untuk mengaktifkan enzim polifenoloksidase yang nantinya mengubah senyawa-senyawa polifenol menjadi pigmen berwarna gelap, lalu didiamkan selama beberapa saat sampai tingkat oksidasi yang diinginkan tercapai.
Selanjutnya, daun teh dipanaskan untuk menghentikan proses pencokelatan tersebut sekaligus untuk mengeringkan. Yang membedakan jenis teh yang satu dengan yang lain adalah tahapan fermentasi/oksidasi.
Baca Juga: Apa itu Adenovirus, Apakah Adenovirus Dalang dari Hepatitis Akut?
Teh hijau dan teh putih tidak mengalami proses oksidasi karena bahan yang digunakan segera mengalami proses pemanasan setelah dipanen. Sedangkan teh oolong dan teh hitam teroksidasi, masing-masing sebesar 70 dan 100 persen.
Selain proses pengolahannya, daerah tempat teh ditanam juga dapat mempengaruhi karakteristik teh yang dihasilkan. Di pasaran, ada dua jenis teh hijau yang terkenal yaitu teh hijau Cina dan teh hijau Jepang.
